Take a fresh look at your lifestyle.

Uskup Agung Ortodoks Sebut Trump Hina Muslim dan Kristen

0
Uskup Agung Ortodoks Sebut Trump Hina Muslim dan Kristen

Bendera Israel berkibar di depan Kubah masjid Shakhrah dan kota Yerusalem (AFP/Thomas Coex)

Yerusalem – Pemimpin agama Kristen Palestina kecam pengakuan Amerika Serikat yang menyebut Yerusalem sebagai ibukota Israel. Ia menganggap pengakuan itu sebagai bentuk “penghinaan” terhadap umat Islam dan umat Kristen di seluruh dunia.

“Kami, orang-orang Palestina, Kristen dan Muslim menolak pengakuan Amerika Serikat yang menyebut Yerusalem sebagai ibu kota Israel,” kata Uskup Agung Ortodoks Yunani Atallah Hanna dalam konferensi pers di kota Bethlehem, Tepi Barat, Sabtu (23/12).

“Pengakuan  itu merupakan penghinaan terhadap rakyat kita,” sambungnya, dilansir dari Memo, Minggu (24/12)

Ia mengatakan bahwa keputusan Amerika Serikat adalah “sebuah penghinaan terhadap orang-orang Kristen dan Muslim di seluruh dunia, yang menganggap Yerusalem sebagai inkubator warisan spiritual dan nasional mereka yang paling suci”.

Hanna mengingatkan bahwa keputusan Amerika Serikat itu “berbahaya” bagi Palestina.

“Amerika Seriakt memberi pendudukan apa yang tidak pantas. Yerusalem adalah kota yang kita anggap sebagai ibukota kita dan sebuah inkubator dari tempat suci kita,” ujarnya.

Pada tanggal 6 Desember, Presiden Donald Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel meski mendapat tentangan di seluruh dunia. Keputusan tersebut memicu demonstrasi hampir seluruh belahan dunia.

Pada Kamis (21/12) PBB  menyetujui resolusi yang meminta Amerika Serikat untuk menarik pengakuannya atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel

Dari 193 anggota Majelis Umum PBB, sebanyak 128 anggota mendukung resolusi Yerusalem, sembilan negara menolak,  sementara 35 lainnya abstain.

Israel, Honduras, Togo, Amerika Serikat, Palau, Kepulauan Marshall, Mikronesia, Nauru, Guatemala menolak resolusi Yerusalem. Sementara, dua pertiga negara anggota PBB termasuk Jerman, Prancis, Italia, Belanda, Belgia, Portugal, Swiss, Swedia, Norwegia, Spanyol dan Yunani memilih untuk mendukung resolusi tersebut.

Sementara, di antara 35 negara yang abstain adalah Argentina, Australia, Kanada, Kroasia, Republik Ceko, Hungaria, Latvia, Meksiko, Filipina, Rumania dan Rwanda. Ukraina, yang mendukung rancangan resolusi di Dewan Keamanan, berada di antara 21 negara yang tidak menghasilkan suara.

 

TAGS : Yerusalem Atallah Hanna Israel Amerika Serikat

This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin

Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/26834/Uskup-Agung-Ortodoks-Sebut-Trump-Hina-Muslim-dan-Kristen/

Leave A Reply

Your email address will not be published.