Ilustrasi serangan di Hodeidah (Qatar News Agency / Twitter)
Jenewa – Badan Migrasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (IOM) mengatakan, pihaknya menunda bantuan kemanusiaan bagi migran yang terdampar di Hudaydah karena serangan yang sedang berlangsung.
“Sejauh ini, operasi militer menyebabkan 5.775 warga Yaman melarikan diri dari rumah mereka di area Hodeidah sejak Rabu lalu. Jumlah itu diperkirakan akan terus meningkat selama beberapa hari mendatang,” kata Kepala Misi IOM Yaman Sarat Dash lewat sebuah pernyataan yang dirilis Jumat (22/6).
“Beberapa pekan lalu, situasi di justru semakin memburuk karena serangan di Hudaydah,” kata Dash menambahkan.
Juru bicara Program Pangan Dunia (WFP) menyampaikan keprihatinan mereka terhadap pertempuran di kota Hodeidah yang telah menyebabkan sekitar 26.000 orang kehilangan tempat tinggal.
“Yaman mengimpor sebagian besar makanannya melalui laut, dan Hodeidah berfungsi sebagai pintu gerbang utamanya. WFP menyerukan kepada semua pihak yang terlibat konflik untuk menghormati Undang-Undang Kemanusiaan Internasional, menghindari penargetan terhadap bantuan makanan kemanusiaan, persediaan bahan bakar, dan infrastruktur, serta memastikan akses tak terbatas dan berkelanjutan ke Pelabuhan Hodeidah,” kata juru bicara WFP Bettina Luescher saat konferensi pers di Jenewa dihari yang sama.
“Pertempuran harus dihentikan sekarang untuk mencegah krisis kelaparan terburuk dalam sepanjang sejarah,” saambungya.
WFP memperkirakan bahwa pertempuran saat ini dapat menyebabkan 1,1 juta orang telantar atau terperangkap di dalam kota Hudaydah dan membutuhkan bantuan pangan darurat.
“Dua puluh lima persen anak-anak di Hodeidah menderita kekurangan gizi akut. Jika bantuan kemanusiaan terganggu maka akan membahayakan hidup hampir 100.000 anak,” ungkap koordinator kemanusiaan PBB untuk Yaman Lise Grande dalam sebuah pernyataan.
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/36614/Serangan-Hodeidah-Repotkan-PBB/