Jet Tempur Rusia
Washington, Jurnas.com – Gedung Putih memperingatkan Rusia dan negara-negara lain yang mendukung Presiden Nicolas Maduro agar tidak mengirim pasukan dan peralatan militer ke Venezuela. Ia mengatakan Amerika Serikat (AS) menganggap tindakan seperti itu sebagai “ancaman langsung” terhadap keamanan kawasan.
Peringatan itu muncul setelah dua pesawat angkatan udara Rusia mendarat di luar Caracas pada Sabtu, yang diyakini membawa hampir 100 pasukan khusus Rusia dan personil keamanan siber.
“Kami sangat memperingatkan para aktor di luar Belahan Barat agar tidak mengerahkan aset militer ke Venezuela, atau di tempat lain di Belahan Bumi, dengan maksud membangun atau memperluas operasi militer,” kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih John Bolton dalam sebuah pernyataan.
“Kami akan mempertimbangkan tindakan provokatif seperti itu sebagai ancaman langsung terhadap perdamaian dan keamanan internasional di kawasan itu,” tambahnya.
Pernyataan Bolton juga mengutuk penggunaan personil militer asing oleh Maduro dalam upayanya untuk tetap berkuasa, termasuk mendatangkan personel dan peralatan militer Rusia ke Venezuela.
“Maduro hanya akan menggunakan dukungan militer ini untuk semakin menekan rakyat Venezuela; melanggengkan krisis ekonomi yang telah menghancurkan ekonomi Venezuela, dan; membahayakan stabilitas regional,” tambahnya.
Pada Kamis (28/3) Rusia mengatakan pihaknya telah mengirim “spesialis” ke Venezuela di bawah kesepakatan kerja sama militer. Ia membantah pasukan tentaranya itu mengancam stabilitas regional dan menolak seruan Trump untuk memulangkan semua personil militer dari negara itu.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan spesialis militer Rusia berada di Venezuela untuk melayani kontrak yang sudah ada sebelumnya untuk pasokan senjata Rusia.
Peskov mengatakan Rusia tidak mencampuri urusan dalam negeri Venezuela dan Kremlin berharap negara-negara lain akan membiarkan rakyat Venezuela menentukan nasib mereka sendiri.
Trump meminta Rusia untuk “keluar” dari Venezuela.
Sebelumbya, Trump mengatakan “semua opsi” terbuka untuk memaksa Rusia menarik pasukan keluar dari Venezuela setelah dua pesawat angkatan udara Rusia mendarat di luar Caracas membawa hampir 100 tentara Rusia.
Elliott Abrams, perwakilan khusus AS untuk Venezuela, mengatakan bahwa opsi itu termasuk sanksi.
“Kami memiliki daftar opsi yang telah kami berikan,” Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Abrams mengatakan kepada wartawan, Jumat.
“Ada banyak hal yang bisa kita lakukan dalam hal ekonomi, dalam hal sanksi,” tambahnya. Kami memiliki opsi dan tentu saja salah jika Rusia berpikir bahwa mereka memiliki kebebasan,” katanya.
AS mengakui Juan Guaido, pemimpin majelis nasional, sebagai presiden sementara Venezuela awal tahun ini setelah pemimpin oposisi menyatakan dirinya pemimpin negara itu dan menyebut kepresidenan Maduro tidak sah.
Sementara itu, Rusia muncul sebagai pendukung utama pemerintahan Maduro. (Al Jazeera)
TAGS : Konflik Venezuela Juan Guaido Amerika Serikat Tentara Rusia
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/50362/Pasukan-Rusia-Masuk-ke-Venezuela-AS-Meradang/