Jakarta – Memasuki 1 Syawal, umat Islam di seluruh penjuru dunia bergembira. Hilal Syawal menandakan kemenangan Muslim usai melakukan ritual ibadah puasa satu bulan penuh selama Ramadan. 1 Syawal, disebut Idul Fitri, yang dalam Bahasa Arab bermakna ‘Kembali kepada Fitrah’, juga umum disebut Lebaran.
Apa sih arti kata ‘Lebaran’? Kata Lebaran tidak akan pernah kamu temukan dalam kamus Bahasa Arab mana pun. Sebab, kata ini bukan kata serapan atau terjemahan dari lidah orang Timur Tengah. Berikut ini penelusuran Jurnas.com dari berbagai sumber.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, lebaran bermakna ‘hari raya umat Islam yang jatuh pada 1 Syawal setelah selesai menjalankan puasa selama sebulan’. Namun asal-usul pengucapan lebaran ini menarik untuk diketahui.
Bagi masyarakat Jawa, lebaran konon berasal dari kata ‘wis’ dan ‘bar’. Wis berarti sudah, sementara bar merupakan kependekan dari kata ‘lebar’ yang berarti selesai. Jadi wis bar artinya sudah selesai. Ada juga yang mengaitkan imbuhan ‘an’ pada kata lebaran seperti penggunaan ‘an’ pada kata dasar ‘bubar’ yang berkonotasi jamak, diucapkan menjadi bubaran.
Sedangkan di Betawi, lebaran dianggap berasal dari kata lebar yang mendapatkan imbuhan an. Artinya, semakin lebar dan luas hati pasca menunaikan ibadah puasa, serta menyiapkan diri untuk menghadapi kemenangan.
Sementara, dalam sebuah artikel karya MA Salmun di era 1954, lebaran sudah digunakan oleh Wali Songo saat menyebarkan Islam di tanah Jawa. Lebaran kala itu ternyata berasal dari tradisi Hindu. Kata itu bermakna ‘selesai’, ‘usai’, atau ‘habis’, yang menadakan habisnya masa melaksanakan ibadah puasa. Hal itu dilakukan dalam rangka pendekatan, dengan tidak menghilangkan corak kebudayaan yang sudah ada.
TAGS : Makna Lebaran Hari Raya
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/18000/Apa-Sih-Arti-Kata-Lebaran/