Take a fresh look at your lifestyle.

Anda Penderita Diabetes Ingin Puasa? Ini Saran Dokter

0
Jeddah – Puasa selama Ramadhan menjadi tantangan bagi panderita diabetes, sebab kadar gula darahnya bisa turun.  Karena itu, beberapa orang berisiko tinggi terkena masalah kesehatan karena berpuasa, konsultan endokrinologi mengatakan kepada Arab News.

Pengecekan sangat penting bagi pasien diabetes yang ingin berpuasa, sebab mereka perlu mengevaluasi risikonya dan mendidik diri mereka sendiri mengenai pengobatan dan penyesuaian diet, menurut Dr. Muneera Al-Shareef, yang bekerja di sebuah rumah sakit di Jeddah.

“Semua penderita diabetes yang ingin berpuasa harus menjalani mengecekan pra Ramadan dengan ahli kesehatan (HCP), idealnya enam sampai delapan minggu sebelum dimulainya Ramadhan,” kata Al-Shareef.

Pengecekan tersebut mencakup pengambilan riwayat medis yang rinci dan meninjau kontrol glikemik pasien, risiko hipoglikemia (kekurangan glukosa dalam uap darah) dan kemampuan pengelolaan mandiri, serta rekomendasi mengenai pengobatan dan penyesuaian dosis yang diperlukan.

“Pasien yang memakai metformin, secretagogues insulin short-acting, obat sulphonylureas atau insulin perlu melakukan penyesuaian terhadap dosis dan atau waktu untuk mengurangi risiko hipoglikemia sambil mempertahankan kontrol glikemik yang baik,” kata ahli endokrinologi tersebut.

Pasien disarankan untuk tidak berpuasa jika tidak aman. Jika puasa, pasien harus waspada terhadap gejala tekanan darah rendah yang meliputi, merasa berkeringat, pusing dan cemas sekaligus pucat dan memiliki palpitasi, kata dokter tersebut. Gejala tekanan darah tinggi termasuk rasa haus, sering buang air kecil dan kelelahan.

Dalam beberapa kasus, risiko yang terkait dengan puasa meliputi hipoglikemia, hiperglikemia (gula darah tinggi), ketoasidosis diabetes, yang terjadi saat tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin. “Semua pasien diabetes harus berbuka puasa jika glukosa darah mereka 300 mg / dL atau menderita gejala hipoglikemia, hiperglikemia, dehidrasi atau jika terjadi penyakit akut,” kata Al-Shareef.

Wanita hamil yang menderita diabetes termasuk di antara mereka yang rentan terkena risiko kesehatan akibat puasa. Tiga perempat dari kehamilan Muslim tumpang tindih dengan Ramadhan dan “risiko (kesehatan) ibu dan janin berarti bahwa wanita hamil dibebaskan dari puasa,” kata Al-Shareef.

“Pasien yang berpuasa terhadap saran yang diberikan oleh HCP mereka harus mengikuti panduan ahli secara rinci untuk menghindari pengembangan komplikasi serius.”Jika pasien diabetes memilih berpuasa, mereka perlu menghindari minuman manis, yang biasa di meja iftar Ramadhan dan minumlah air putih untuk mempertahankan hidrasi yang adekuat.

Al-Shareef mengatakan bahwa permen dan makanan penutup yang mengandung gula tinggi harus dihindari dan diganti dengan makanan pencuci mulut moderat seperti sepotong buah. Makanan berbuka puasa yang sehat untuk pasien diabetes mencakup karbohidrat yang tinggi serat, sayuran mentah atau dimasak, buah utuh, yogurt dan produk susu.

Dokter menambahkan bahwa “konsumsi karbohidrat dari biji manis dan sangat halus, seperti tepung terigu, tepung maizena, nasi putih dan kentang, harus dihindari atau diminimalkan secara signifikan.”

Sedangkan untuk suhoor,(Sahur), Al-Shareef mengatakan, sebaiknya diambil sesegera mungkin terutama sebelum puasa 10-plus-jam. “Makan makanan besar di meja iftar menyebabkan postprandial  hiperglikemia dan penambahan berat badan, sementara makanan ringan yang besar dan sering terjadi antara dua makanan utama dapat memberi kontribusi pada hiperglikemia jangka panjang.”

Arab Saudi termasuk salah satu negara dengan prevalensi diabetes tertinggi. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 2,5 juta diperkirakan akan menderita diabetes hingga 2030.

TAGS : Diabetes Puasa Ramadhan

This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin

Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/17095/Anda-Penderita-Diabetes-Ingin-Puasa-Ini-Saran-Dokter/

Leave A Reply

Your email address will not be published.