Memulai perusahaan rintisan atau startup bisa dibilang gampang-gampang susah. Memang, jika dibandingkan dengan bisnis lainnya, membangun startup cukup gampang. Namun, di sisi lain tak banyak startup yang sukses dan berkembang usai didirikan.
Rata-rata faktor kegagalan dini para startup founder terjadi karena kurangnya persiapan di awal memulai bisnis. Agar tak bernasib serupa, simak 7 tips memulai bisnis startup berikut:
Tips Memulai Bisnis Startup
1. Buat minimum viable product (MVP)
Sebagaimana diketahui, salah satu pembeda antara startup dengan model bisnis lain adalah dari segi produknya. Produk startup tidak harus berbentuk fisik, rata-rata produk startup berbentuk digital seperti aplikasi dan software. Untuk itu, startup perlu membuat minimum viable product (MVP) sebelum meluncurkan produknya.
Lalu, apa sih yang dimaksud dengan MVP?
MVP merupakan versi awal dari sebuah produk yang sudah dilengkapi dengan fitur-fitur dasar untuk mengetahui respons pasar. Selain itu, tujuan dari MVP sendiri adalah untuk memastikan produk tersebut benar-benar sudah mampu menyelesaikan masalah yang ingin dipecahkan atau belum.
Singkatnya, MVP ini posisinya ada di antara produk purwarupa atau prototipe dan produk akhir. Dengan adanya MVP ini, sobat founder bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan dari produk yang dikembangkan. Sobat founder juga bisa mendapatkan feedback langsung dari konsumen yang tentunya bakal berguna sekali untuk pengembangan fitur tambahan pada produk ke depannya.
Setidaknya ada 2 hal yang perlu dijawab oleh MVP untuk mengetahui apakah produk startup sobat founder siap dikembangkan menjadi produk akhir atau tidak. Pertama, apakah MVP tersebut sudah bisa memecahkan masalah konsumen? Kedua, apakah MVP tersebut mampu meningkatkan kehidupan konsumen menjadi lebih baik?
Proses validasi MVP tersebut penting untuk menentukan nilai produk sobat founder, lho! Apakah ada orang yang mau membayar produk startup sobat founder bila nanti resmi diluncurkan? Apakah investor bersedia berinvestasi? Dan apakah produk tersebut bisa mendatangkan keuntungan dalam beberapa tahun kedepannya?
2. Tetapkan Lokasi Bisnis (Offline dan Online)
Startup juga membutuhkan lokasi fisik maupun online. Untuk alamat fisik, kamu bisa memilih antara membeli properti, mendirikan ruang kantor, membuka etalase, atau sekadar menyewa co-working space tak jadi masalah. Selain itu, lokasi online juga penting. Lokasi online maksudnya adalah alamat website.
Tim Wartawan.ID berhasil mewawancarai Rendi Sianturi dari PT GOCI BERKAT SEJAHTERA sebagai narasumber dari pelaku seed startup yang sudah memiliki banyak produk baik dengan metode online dan metode offline.
Jangan menunggu produk kamu jadi baru membuat website! Buatlah website bisnis kamu sesegera mungkin. Dengan begitu, konsumen bisa mengenal lebih jauh produk kamu dan sekaligus sebagai bentuk promosi. Lagipula, kamu juga bisa menghasilkan pemasukan tambahan dari website lho! Misal dengan cara memasang tawaran pre-order produk dan lain sebagainya.
“MVP Itu bisa didapatkan mulai dari tujuan dari manfaat yang ada. Daripada membuat product yang perfect, lebih baik mulai mendengar keinginan pasar.” ucap Rendi.
Salah satu pemain bisnis raksasa yang sudah menerapkan praktik pre-order dari website adalah Tesla. Pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat ini sudah sering menerapkan praktik tersebut. Hal itu tentu membawa keuntungan buat Tesla.
Bagaimana tidak, untuk salah satu produknya yaitu Tesla Cyber Truck, sejak awal diperkenalkan, langsung ramai diserbu konsumen. Kabarnya, di pekan pertamanya, produk Tesla satu itu menerima 250.000 pre-order sekaligus. Setiap konsumen bisa memesan satu unit pikap listrik tersebut di harga US$ 100 atau sekitar Rp 1,5 jutaan (kurs Rp 15.000).
Bila di total, dalam sepekan saja, Tesla sudah mengantongi sekitar Rp 375 miliar. Jumlah tersebut tentu bisa saja dipakai untuk mengembangkan produk atau keperluan lainnya, bukan?
Usai meluncurkan website, perkenalkanlah bisnis atau produk kamu lewat berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dsb.
3. Temukan Kompetitor Bisnis
Salah satu tahap penting lain yang harus dilalui dalam memulai bisnis startup adalah menemukan kompetitor. Sebab, dengan adanya kompetitor bisa membantu kamu memvalidasi produk yang akan diluncurkan. Selain untuk mengukur ukuran pasar, dengan adanya kompetitor artinya ada permintaan.
Sobat founder juga bisa belajar dari kompetitor. Kamu bisa mengamati kelebihan dan kekurangan pesaing, sehingga bisa menghadirkan produk yang lebih dibutuhkan konsumen. Namun, bandingkan juga kapasitas kompetitor dengan produk kamu. Kira-kira bisa bersaing atau tidak?
Kalau tidak, ada baiknya coba evaluasi lagi ide dan rencana bisnis kamu. Cari area pasar yang kira-kira bisa kamu menangkan dari kompetitor yang sudah ada.
4. Perkuat Digital Marketing
Peran digital marketing dewasa ini semakin sangat krusial. Sejak diperkenalkannya sistem work from home (WFH), pasca kehadiran wabah COVID-19, praktik satu ini jadi semakin diandalkan. Untuk itu, jika kamu bukan ahli di bidang ini, dari sekarang coba pelajarilah cara kerjanya.
Bila tak ada waktu untuk mempelajarinya, coba rekrut orang-orang yang sudah berpengalaman di bidang tersebut. Namun, sebagai pengetahuan dasar saja, setidaknya kenali teknik-teknik digital marketing berikut; content marketing, affiliate marketing, email marketing, search engine optimization (SEO), social media marketing (SMM), search engine marketing (SEM), dan pay-per-click advertising (PPC).
Bila berminat, sobat founder boleh juga menggunakan metode marketing konvensional seperti melakukan print advertising, iklan di radio, televisi dan media, memasang billboard dsb. Akan tetapi, tampaknya metode tersebut kini kurang efektif bila dibanding dengan digital marketing. Untuk hal ini kamu harus memilih Perusahaan SEO yang tepat yang informasinya ada dalam daftar ini.
5. Dapatkan Pendanaan Awal
Dalam memulai suatu bisnis tentu dibutuhkan yang namanya modal. Hal serupa berlaku pula pada bisnis startup. Lalu, dari mana startup biasanya mendapatkan modal?
Sebenarnya, sobat founder bisa memulai bisnis startup dari modal yang kecil. Biasanya sumber utamanya ya sobat founder sendiri, bisa juga dari keluarga dan teman. Namun, bila membutuhkan modal tambahan biasanya bisnis startup menerima modal dari angel investor, venture capitalist, atau pinjaman bank.
Selain itu, bisa juga dengan cara mengajukan kartu kredit perusahaan. Biasanya, mendapatkan modal dari kartu kredit perusahaan ini lebih menguntungkan buat para pemilik bisnis. Sebab, ada beberapa bank yang menawarkan cicilan bunga rendah dan biasanya punya banyak promo atau bonus.
Setelah mendapatkan kartu kredit perusahaan, kamu perlu menanamkan sistem manajemen keuangan yang baik. Bila tidak, bisa-bisa nanti bisnis kamu gulung tikar di tengah jalan. Nah, agar tak keteteran, kamu bisa memanfaatkan jasa startup lain yang bergerak di bidang manajemen keuangan.
Salah satunya ada Spenmo. Spenmo punya produk software pembayaran yang bisa melacak sekaligus mengontrol pengeluaran dan pemasukan perusahaan kamu secara real time.
Dengan software ini, kamu bisa mengintegrasikan kartu kredit perusahaan dengan akun Spenmo. Kamu bisa top-up dana ke akun Spenmo dengan kartu kredit tersebut, lalu menggunakannya untuk pembayaran invoice online, reimbursement karyawan, dan payroll. Untuk mengetahui lebih lanjut soal software ini, silahkan kunjungi www.spenmo.com
6. Bangun Customer Base
Setelah membuat website dan melakukan optimasi digital marketing, produk juga sudah diluncurkan, saatnya sobat founder lanjut ke upaya berikutnya. Upaya tersebut adalah membangun customer base. Apa yang dimaksud customer base?
Sederhananya, customer base adalah para pelanggan kamu yang paling loyal, yang mau repurchased dengan produk digitalmu yang lain. Sobat founder pasti bertanya-tanya, bagaimana caranya membangun customer base saat baru mulai bangun bisnis?
Kuncinya cuma satu yakni customer service. Ya, memang terdengar klise, namun customer service memang paling works soal menarik dan mempertahankan pelanggan. Semakin baik customer service yang sobat founder berikan, semakin besar pula customer base yang bakal tercipta.
Cara menentukan customer service seperti apa yang paling cocok diterapkan, tergantung pada siapa pelanggan kamu dan bagaimana perilakunya. Kamu harus menganalisa buyer persona kamu sendiri agar tahu seperti apa customer service yang mereka butuhkan.
7. Siap Sukses dan Gagal
Usai menyiapkan segudang rencana untuk sukses, sobat founder juga wajib bersiap diri dengan segala kemungkinan gagal. Tujuannya, agar sobat punya tenaga yang cukup untuk bangkit kembali. Sebab, bertahan di bisnis ini memang tak mudah. Pasti ada pasang surutnya.
Sesekali mungkin penyebab jatuhnya bisnis startup kamu adalah dirimu sendiri. Tak apa, jangan berkecil hati. Hal yang perlu kamu ingat adalah inti dari menjalankan bisnis, apapun itu, adalah siap belajar dari kegagalan.
Oleh karena itu, saat kelak bisnismu sedang tidak baik-baik saja gara-gara kamu melakukan kesalahan, ya langsung sadari kesalahan itu, perbaiki, dan pastikan ke depannya kamu tak jatuh ke lubang yang sama. Dari sekarang, pelajarilah cara kerja bisnis ini, patuhi hukum yang berlaku, selama bisa melakukan itu semua, rintangan apapun yang datang di masa depan, pasti bisa dilewati.
Begitulah tips memulai bisnis startup yang patut kamu coba, semoga sukses!
Related posts:
3+ Tips Membangun Website yang Profesional dan User Friendly
Top Rekomendasi 9 Digital Marketing Agency di Jakarta
Cara Promosi di Instagram dan Cara Meningkatkan Engagement Rate
Apa itu bisnis startup?
Startup dalam bahasa Indonesia disebut sebagai perusahaan rintisan, sehingga bisnis startup dapat diartikan sebagai bisnis yang dilakukan oleh perusahaan baru. Termasuk sebagai perusahaan yang sedang berkembang, bisnis startup secara umum bergerak di berbagai bidang serta menggunakan teknologi sebagai pendukung bisnis.
Apa saja manfaat dari memulai bisnis startup?
Keuntungan atau manfaat yang akan didapatkan saat memulai bisnis startup akan membantu Anda memperluas target market, serta meningkatkan kapasitas investasi dalam produk yang Anda tawarkan.
Bagaimana cara memperkuat digital marketing dalam bisnis?
Untuk meningkatkan performa digital marketing dalam bisnis startup, Anda dapat memanfaatkan jasa digital marketing agency. Melalui cara ini, Anda akan mendapatkan hasil yang lebih efektif dengan budget yang lebih hemat.