Pengertian Malam Nisfu Sya’ban
Menjelang akhir bulan maret menuju April 2020 tentunya adalah momen yang sangat ditunggu oleh umat muslim di dunia yaitu menyambut datangnya sya’ban . Namun, sebelumnya ada waktu dimana sebuah nisfu sya’ban yang akan anda lampaui. Apakah bulan nisfu sya’ban dan harus melakukan apa di waktu itu?
Simak penjelasannya di bawah ini!
Pengertian Malam Nisfu sya’ban
Nifsu artinya pertengahan sedangkan Nisfu shaban artinya pertengahan bulan sya’ban, jika dilihat dari waktunya di tahun 2020 atau 1441 H ini maka malam nisfu sya’ban jatuh pada pertengahan bulan april 2020. Sebelum ramadhan biasanya diawali juga dengan malam ini dengan berbagai pendapat dan keutamaan. Untuk tahun ini, malam nisfu sya’ban turun pada hari rabu tanggal 8 April 2020. Di malam inilah para muslimin dianjurkan untuk membaca atau memperbanyak ibadah agar mendapatkan pahala berlimpah. Kaum muslimin setidaknya merenung atas apa yang telah dialami selama ini dan bersyukur dengan nikmat yang allah berikan. Jikalau ada khilaf baiknya segera meminta maaf dengan penuh ketulusan dan mencoba untuk memperbaiki diri.
Bulan Nipsu sya ban adalah bulan diantara rajab dan romadhon sehingga dikatakan bulan yang sangat istimewa untuk manusia diangkat ke Allah SWT. Jika di waktu ini anda melakukan puasa sunnah tentunya berpahala sangat sekali. Puasa ini hanya 1 hari lamanya namun pahalanya begitu besar. Ada cerita yang bisa dikenang di malam nisfu sya’ban yaitu malam dimana arah kiblat ibadah umat muslim telah berubah dari Masjidil Aqsa ke Ka’bah. Di malam ini juga allah sedang mengawasi mereka yang melakukan sholat malam (qiyamul lail). Sholat sunnah yang dilakukan di malam nisfu sya’ban ini disebut juga dengan Sholat Kebaikan atau Sholat Al-Khoir. Diceritakan pula saat itu, 30 sahabat Nabi Muhammad memberikan kepada mereka kelebihan sholat nisfu sya’ban yaitu Allah SWT akan memandangnya 70 kali dan setiap pandangan Allah akan dikabulkan 70 keinginan, kemudian pandangan yang paling disukai adalah pandangan ampunan.
Jadi, jika di malam nisfu sya’ban kamu muslimin melakukan ibadah sholat malam dan siangnya berpuasa hukumnya sunnah dan tetap mendapatkan pahala. Akan tetapi, jika tidak dilakukan tidak berdosa dan tidak mendapatkan pahala.
Dalil Di Malam Nisfu sya’ban
Ada beberapa pandangan atau pendapat dari beberapa mahzab tentang puasa setelah nisfu sya’ban, secara garis besarnya melarang puasa setelah nisfu sya’ban karena termasuk dalam waktu yang meragukan. Dikhawatirkan kaum muslimin yang tidak tahu waktu itu sudah masuk ke waktu romadhon.
Dalam beberapa pandangan ulama di bawah ini segelintir konflik Hadits puasa nisfu sya ban antara lain:
- Dalam sebuah riwayat Imam Bukhari,Nabi Muhammad menyatakan haram atau tidak boleh berpuasa 2-3 hari sebelum romadhon. Dalam hal ini juga dibenarkan oleh mazhab Imam Syafii dengan pendapatnya yaitu melakukan puasa setelah nisfu sya’ban hukumnya haram karena masuk ke dalam Hari Syak. Namun ada pengecualian kepada mereka yaitu mereka yang sudah biasa berpuasa harian seperti puasa dahar, puasa daud, puasa senin-kamis, puasa kafarah dan kemudian berpuasa setelah nisfu sya’ban dengan catatan bahwa sebelumnya telah melakukan puasa di waktu sebelumnya walaupun cuma 1 hari di waktu sya’ban. Di sisi lain ada yang berpendapat tentang larangan puasa setelah nisfu sya’ban itu kaum muslimim dianjurkan mempersiapkan tenaga dahulu sebelum masuk ke puasa romadhon. Apalagi orang dengan pekerjaan berat seperti kuli yang ingin berpuasa romadhon sebaiknya dijaga fisik agar tidak lemas.
- Dalam pendangan ulama selain mazhab Imam Syafii, puasa setelah nisfu sya’ban tetap boleh dilakukan karena pandangan perawinya sangat lemah. Namun, dengan catatatan penting bahwa kaum muslimin sudah tahu kapan masuk waktu untuk puasa romadhon. Di beberapa ulama memang melemahkan hadis yang berpendapat bahwa puasa setelah nisfu sya’ban itu haram atau tidak diperbolehkan.
Pada intinya, kaum muslimin boleh memilih salah satu mazhab yang dipercayai karena semua sudah ada dasarnya, bagi kaum muslimin yang sudah terbiasa melakukan puasa harian seperti yang disebutkan di atas maka hukumnya boleh berpuasa setelah nisfu sya’ban. Akan tetapi, jika kaum muslimin
Larangan Malam Nisfu sya’ban
Bulan sya’ban merupakan bulan yang penuh berkah karena Nabi menyukai puasa dengan jumlah terbanyak karena Allah sedang melihat amalan manusia kala itu. Allah menjajikan akan menaikkan amalan kaum muslimin saat mereka melaksanakan puasa di bulan sya’ban. Puasa yang dilakukan boleh setiap hari, 3 hari sekali, atau selang seling seperti puasa daud, yang pada intinya puasa dengan jumlah banyak akan dinaikkan amalannya dan dikabulkan keinginannya, terutama dalam permohonan ampun. Ketika itu Istri Rosululloh, Aisyah berkata bahwa belum pernah melihat nabi berpuasa banyak sekain di bulan sya’ban dan menyempurnakan puasa romadhon di Bulan Romadhon.
Kendati masuk ke bulan penuh kebaikan atau bulan sya’ban maka semua perkara baik boleh dilakukan selain beberapa hal di bawah ini:
- Aktivitas Di Malam Nisfu sya’ban
Banyak kaum muslimin menggunakan hadis yang menjadi sandaran tetapi kekuatannya lemah yaitu menghidupkan malam nisfu sya’ban dengan melakukan sholat khusus. Sholat khusus ini bertujuan untuk kepentingan kebaikan namun nabi muhammad tidak pernah memberikan arahan untuk hal ini. Adapun hadist (HR. Ibnu Majah, no. 1388, 1/444), Akan tetapi menurut hadist Muslim no.1718 yang berbunyi “ siapa saja kaum muslimin yang melakukan amalan bukan dari ajaran dan anjuran kami, dipastikan amalan itu tidak diterima artinya larangan malam nisfu sya ban.
- Puasa Setelah Nisfu sya’ban
Puasa setelah nisfu sya’ban yang sedikit berbeda pendapat adalah tidak diperkenankan puasa setelahnya pada tanggal 29 dan 30 sya’ban. Hari yang meragukan ini disebut dengan hari yaumul yask atau hari yang meragukan. Untuk itu tanggal 29-30 kaum muslimin tidak boleh puasa karena bisa jadi sudah masuk ke Bulan Romadhon. Waktu di seluruh dunia berbeda-beda, ada yang tanggal 29 sudah masuk ke jadwal romadhon dan ada yang belum, dengan pertimbangan inilah maka diambil keyakinan bahwa jangan melalukan puasa setelah bulan sya’ban akan berakhir. Akan tetapi, ada keringanan buat kaum muslimin yang sudah terbiasa berpuasa harian mendekati Bulan Romadhon. Puasa harian seperti senin-kamis boleh dilanjutkan. Misalnya bulan sya’ban terakhir pada hari rabu, sedangkan hari jumat adalah masuk ke puasa romadhon maka hari kamisnya kaum muslimin boleh melakukan puasa sennin-kamis. Puasa sunnah yang terbiasa boleh dilakukan setelah bulan sya’ban, tetapi untuk menyengaja puasa setelah nisfu sya’ban dilarang.
- Aktivitas Bid’ah
Menurut beberapa pandangan ulama, melakukan ibadah bid’ah saat bulan sya’ban itu tidak diperbolehkan karena bulan sya’ban sudah termasuk dalam bulan kebaikan. Namun, beberapa ulama lain masih membolehkan ibadah bid’ah seperti ziarah makam, yasin, tahlil dan sholat khusus. Ada kondisi dimana ibadah bid’ah tersebut dilakukan seperti orang meninggal dan dilakukan penguburan serta doa bersama untuk jenazah.
Memang dalam beberapa perkembangan ajaran agama islam kaum muslimin diberikan kebebasan untuk memilih mazhab yang dipercaya dan harus konsisten. Intinya, jika kaum muslimin sudah yakin maka yakini dengan dasar yang benar-benar dipercaya dan sesuai dengan Al-qur’an dan hadistnya.
Bagaimana Sikap Kita Tentang Nisfu sya’ban?
Dalam berbagai pendapat ulama mengenai malam nisfu sya’ban atau bulan sya’ban ini sebaiknya sikap kita adalah berusaha menghargai pendapat dan tidak mempermasalahkan. Semua juga memiliki dasar hadist yang dipercayai, diluar hadist tersebut lemah atau kuat mereka memiliki keyakinan masing-masing.
1. Sebaiknya Memakai Dalil yang Dianggap Sah
Menyikapi agenda malam nisfu sya’ban dengan sholat tertentu sebaiknya harus benar-benar ada ajaran yang mensahkan dan bisa dipertanggungjawabkan. Jangan sampai kaum muslimin hanya mengikuti golongan tertentu dan tidak tahu dasar yang benar pasti. Belajar agama dari guru yang sanadnya atau keturunannya jelas sehingga ilmu yang diajarkan bisa dipertanggungjawabkan nantinya dan tidak membawa dosa berkelanjutan. Jika kaum muslimin ragu dengan pendapat yang ada maka bisa menanyakan asal-usul dasar dan cerita nabi tentang materi yang diragukan.
2. Jangan Mengadu Domba
Saking banyaknya aliran agama Islam yang berkembang dan mereka memiliki dasar yang diyakini benar maka pendapat menjadi suatu hal yang diperdebatkan. Perbedaan pendapat ini terkadan disadari oleh tujuan suatu golongan tertentu untuk mendapatkan massa. Sangat disayangkan jika sesama muslim atau penganut islam terpecah karena pendapat yang berbeda, di agama lainpun perbedaan pendapat adalah hal biasa namun sejatinya mereka masih berpegang teguh pada satu tuhan yang dipercaya.
Jika kaum muslimin masih berpegang pada Allah SWT, rukun iman, rukun Islam, dan fungsi iman kitab kepada Allah maka tidak menjadi masalah.
3. Ibadah Tekun Sebaiknya Kontinyu Jangan Tertentu Saja Waktunya
Allah selalu tahu sebagian terkecil dari makhluknya sehingga kaum muslimin bisa melakukan ibadah di waktu yang tidak khusus, seperti bulan nisfu sya’ban saja. Alangkah baiknya jika ibadah dilakukan sepanjang waktu dengan serius dan tanpa perasaan riya kepada sesama. Tulus menyembah hanya pada Allah saja dan utamakan ibadah kita tanpa pamrih. Semangat melakukan ibadah tidak hanya di waktu spesial kendati di waktu itu memang sedang diistimewakan. Ibadah sunnah lainnya menjadi penting untuk melengkapi pahala di saat nafas sudah terhenti.
Sunnah Nabi sangat banyak sekali seperti sunnah puasa daud, sunnah puasa senin-kamis, ibadah rumah tangga dan sebagainya. Kaum muslimin senantiasa perbanyak ibadah yang sudah pasti dan umum diterima oleh semua golongan karena sisi baiknya pahala yang dijanjikan pasti terjadi. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, dijauhkan dari perkara buruk, selalu istiqomah dan diistirahatkan dalam keadaan khusnul khotimah, amin.
Nifsu artinya pertengahan sedangkan Nisfu shaban artinya pertengahan bulan sya’ban, jika dilihat dari waktunya di tahun 2020 atau 1441 H ini maka malam nisfu sya’ban jatuh pada pertengahan bulan april 2020. Sebelum ramadhan biasanya diawali juga dengan malam ini dengan berbagai pendapat dan keutamaan. Untuk tahun ini, malam nisfu sya’ban turun pada hari rabu tanggal 8 April 2020. Di malam inilah para muslimin dianjurkan untuk membaca atau memperbanyak ibadah agar mendapatkan pahala berlimpah. Kaum muslimin setidaknya merenung atas apa yang telah dialami selama ini dan bersyukur dengan nikmat yang allah berikan. Jikalau ada khilaf baiknya segera meminta maaf dengan penuh ketulusan dan mencoba untuk memperbaiki diri. Bulan Nipsu sya ban adalah bulan diantara rajab dan romadhon sehingga dikatakan bulan yang sangat istimewa untuk manusia diangkat ke Allah SWT. Jika di waktu ini anda melakukan puasa sunnah tentunya berpahala sangat sekali. Puasa ini hanya 1 hari lamanya namun pahalanya begitu besar. Ada cerita yang bisa dikenang di malam nisfu sya’ban yaitu malam dimana arah kiblat ibadah umat muslim telah berubah dari Masjidil Aqsa ke Ka’bah. Di malam ini juga allah sedang mengawasi mereka yang melakukan sholat malam (qiyamul lail). Sholat sunnah yang dilakukan di malam nisfu sya’ban ini disebut juga dengan Sholat Kebaikan atau Sholat Al-Khoir. Diceritakan pula saat itu, 30 sahabat Nabi Muhammad memberikan kepada mereka kelebihan sholat nisfu sya’ban yaitu Allah SWT akan memandangnya 70 kali dan setiap pandangan Allah akan dikabulkan 70 keinginan, kemudian pandangan yang paling disukai adalah pandangan ampunan. Jadi, jika di malam nisfu sya’ban kamu muslimin melakukan ibadah sholat malam dan siangnya berpuasa hukumnya sunnah dan tetap mendapatkan pahala. Akan tetapi, jika tidak dilakukan tidak berdosa dan tidak mendapatkan pahala.
• Dalam sebuah riwayat Imam Bukhari,Nabi Muhammad menyatakan haram atau tidak boleh berpuasa 2-3 hari sebelum romadhon. Dalam hal ini juga dibenarkan oleh mazhab Imam Syafii dengan pendapatnya yaitu melakukan puasa setelah nisfu sya’ban hukumnya haram karena masuk ke dalam Hari Syak. Namun ada pengecualian kepada mereka yaitu mereka yang sudah biasa berpuasa harian seperti puasa dahar, puasa daud, puasa senin-kamis, puasa kafarah dan kemudian berpuasa setelah nisfu sya’ban dengan catatan bahwa sebelumnya telah melakukan puasa di waktu sebelumnya walaupun cuma 1 hari di waktu sya’ban. Di sisi lain ada yang berpendapat tentang larangan puasa setelah nisfu sya’ban itu kaum muslimim dianjurkan mempersiapkan tenaga dahulu sebelum masuk ke puasa romadhon. Apalagi orang dengan pekerjaan berat seperti kuli yang ingin berpuasa romadhon sebaiknya dijaga fisik agar tidak lemas. • Dalam pendangan ulama selain mazhab Imam Syafii, puasa setelah nisfu sya’ban tetap boleh dilakukan karena pandangan perawinya sangat lemah. Namun, dengan catatatan penting bahwa kaum muslimin sudah tahu kapan masuk waktu untuk puasa romadhon. Di beberapa ulama memang melemahkan hadis yang berpendapat bahwa puasa setelah nisfu sya’ban itu haram atau tidak diperbolehkan.
1. Sebaiknya memakai dalil yang dianggap sah 2. Jangan mengadu domba 3. Ibadah tekun sebaiknya kontinyu jangan tertentu saja waktunya
Apa Pengertian Malam Nisfu sya’ban?
Sebutkan segelintir konflik Hadits puasa nisfu sya ban!
Bagaimana Sikap Kita Tentang Nisfu sya’ban?