Polewali – Anak-anak biasanya mengisi hari lebaran mereka dengan berkunjung ke rumah-rumah warga untuk meminta ampao. Namun tidak dengan anak-anak dua desa di kecamatan Campalagian, Polewali Sulawesi Barat.
Anak-anak tersebut malah mengisi lebaran mereka dengan melakukan tawuran antar desa, tepatnya para bocah dari desa Bonde dan desa Parappe. Anak-anak dua desa tersebut biasanya memilih salah satu titik untuk melakukan tawuran dengan bermodalkan senjata mainan, seperti pistol dan senapan berpeluru plastik.
Menurut Nurmiati Ahmad, salah seorang gadis asal Campalagian menuturkan bahwa fenomena tersebut memang sering terjadi saat lebaran tiba. Menurutnya, anak-anak dua desa itu tak bisa dilerai walau banyak orang-orang dewasa melarang mereka.
“Walau sudah dilarang oleh orang tua berkali-kali, tapi mereka (anak-anak) tak mau mendengar dan tetap melakukan tawuran,” ungkap Newaine (perempuan) 19 tahun kepada Jurnas.com.
Nurmiati menambahkan, kebanyakan anak-anak tersebut masih berusia di bawah umur yaitu sekitar 12-14 tahun. Biasanya mereka bergantian menyambangi desa lawan secara bergantian tiap tahunnya pasca lebaran.
“Mereka hanya sekedar beradu kemampuan dalam menembak, dan biasanya mereka nekad menyambangi desa lawan dengan bergerombol,” ujar mahasiswi STFI Sadra Jakarta.
TAGS : Tawuran Lebaran Polewali Sulawesi
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/18126/Anak-anak-Ini-Jadikan-Lebaran-Ajang-Tawuran/