Anggota MPR RI, Arief Suditomo (kiri) dan Pakar Hukum Tata Negara Irman Putrasidin
Jakarta – Isu yang akan dimainkan pada kontestasi Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019 akan lebih parah. Bahkan, ada polarisasi pasca pertarungan Pilpres 2014 silam.
Demikian disampaikan Anggota MPR RI Arief Suditomo, dalam diskusi yang digelar wartawan koordinatoriat Parlemen bekerjasama dengan Biro Humas MPR RI dengan tema “Pemantapan Persatuan dan Kesatuan”, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (27/11).
Menurutnya, ada polarisasi pasca 2014 sampai sekarang masih belum hilang secara total. Meski demikian, polarisasi isu yang dapat memecah belah pesatuan dan kestuan bangsa harus diantisipasi sejak awal.
“Tahun 2018-2019 tidak akan semakin ringan, tidak akan semakin halus, akan semakin parah, nggak usah khawatir bagi teman-teman wartawan beritanya akan semakin panas,” kata Arief.
Menurutnya, hal itu salah satu hal yang harus diantisipasi. “Saya bilang kepada teman-teman dan konstituen saya di daerah bahwa 2018 pasti polarisasi 2014 sisanya akan masih tergemahkan kembali,” terangnya.
Ia mencontohkan, pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu menghadapi periode yang cukup keras. Menurutnya, segala sesuatunya tersalurkan dengan berbagai macam diskusi, baik lorong publik sosial media atau media massa.
“Salah satu hal yang amat menjadikan satu perhatian saya di Jawa Barat khususnya yang menjadi daerah pemilihan saya. Saya sangat khawatir polarisasi ini menjadi suatu hal yang belum tentu siap seperti halnya, seperti warga di Jakarta, sehingga saya terus menerus bilang jangan khawatir ini akan lebih parah nantinya, dengan tujuan agar mereka siap,” jelasnya.
TAGS : Pemilu 2019 Warta MPR Arief Suditomo
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/25434/Waspada-Pilkada-2018-dan-Pemilu-2019-Lebih-Parah/