Suriah – Hanya ada satu yang ada pikiran Rami al-Sayed ketika diminta untuk menggambarkan serangan pemerintah Suriah yang sedang di sebuah kantong Islamic State Iraq and Syria (ISIS) di selatan ibukota, Damaskus.
“Kiamat,” kata pria berusia 35 tahun itu.
“Ini seperti Hari Penghakiman,” sambungnya dikutip dari Al Jazeera, Rabu (25/4).
Al-Sayed adalah mantan penduduk Hajar al-Aswad, salah satu lingkungan dari kamp pengungsi Palestina yang terkepung di Yarmouk yang saat ini diserang oleh pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad dan jet tempur Rusia.
Aktivis mengatakan setidaknya 15 warga sipil tewas, dan lebih dari 100 orang terluka sejak desakan keras untuk merebut kembali Hajar al-Aswad, Tadamun dan Beit Sahem, yang merupakan bagian penting dari Yarmouk dimulai pada 19 April.
Sebelum perang Suriah dimulai pada 2011, kamp itu adalah rumah bagi populasi pengungsi Palestina terbesar di Suriah.
Pada tahun-tahun berikutnya, sebagian besar penduduknya melarikan diri ke bagian lain Suriah atau negara-negara tetangga yang mencari perlindungan, dan pada 2015 Yarmouk berada di bawah kendali ISIS.Operasi enam hari oleh pasukan pemerintah Suriah dan sekutu mereka untuk mengusir p
ejuang ISIL kini telah mengubah kamp menjadi “kota hantu”, al-Sayed, yang saat ini berbasis di kota Yalda yang dikuasai pemberontak di dekatnya, mengatakan kepada Al Jazeera pada Senin (23/4) kemarin.
“Tidak ada klinik, tidak ada dokter, tidak ada persediaan,” jelasnya.
“Orang-orang tidak dapat pergi untuk membeli barang-barang yang mereka butuhkan. Jika mereka pergi, mereka harus berjalan bermil-mil sebelum melihat orang lain di jalan; tidak jarang melihat orang di luar,” sambungnya.
TAGS : Damaskus Suriah Rusia Bashar al-Assad
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/33153/Warga-Sebut-Kondisi-di-Damaskus-Seperti-Hari-Kiamat/