Peringatan tragedi bom atom di Kota Hiroshima, Jepang (Foto: AP)
Tokyo – Warga Kota Hiroshima memperingati tragedi bom atom 6 Agustus 1945, pada Senin (6/8) pagi. Acara tersebut bertujuan mengenang 140.000 korban tewas dan puluhan ribu korban luka, serta menyerukan penghapusan senjata nuklir di Korea Utara.
Walikota Hiroshima, Kazumi Matsui, yang membuka acara tersebut, menggambarkan adegan mengerikan itu terjadi pada pagi hari, ketika warga baru memulai beraktivitas. Dia menyebut kebijakan egosentris dunia terhadap nuklir, menjadi ancaman global.
“Negara-negara tertentu secara terang-terangan memproklamasikan nasionalisme egois, dan memoderinasasi persenjataan nuklir mereka, menyatakan kembali ketegangan yang mereda pasca berakhirnya Perang Dingin,” ujar Kazumi dilansir dari Associated Press.
Menurut Kazumi, penggunaan senjata nuklir merupakan pendekatan yang tidak stabil dan sangat berbahaya. Senjata tersebut, lanjutnya, hanya akan menimbulkan ketakutan di negara-negara pesaing.
Karena itu, dia mendesak para pemimpin dunia untuk bernegosiasi untuk menghapuskan persenjataan nuklir, dan mewujudkan dunia tanpa senjata atom.
Sementara Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, yang hadir dalam upacara itu mengatakan perbedaan antara negara nuklir dan non-nuklir dewasa ini semakin melebar.
Namun dia berjanji untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Untuk mendapatkan kerja sama dari kedua belah pihak, penting bagi semua orang untuk memahami realitas tragedi serangan nuklir.
“Jepang untuk mempertahankan prinsip-prinsip damai dan non-nuklir,” tegas Abe.
TAGS : Sejarah Bom Atom Jepang Hiroshima
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/38925/Warga-Hiroshima-Peringati-73-Tahun-Tragedi-Bom-Atom/