Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Epa / Dmitri Lovetsky / Pool)
Moskow – Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan Rusia akan membalas dengan hal sama jika Amerika Serikat (AS) keluar diri dari Traktat Pasukan Nuklir Tingkat Menengah.
Peringatan Putin menyusul pengumuman Presiden AS Donald Trump pada akhir pekan bahwa AS bermaksud keluar dari pakta pengawasan senjata nuklir 1987 dugaan pelanggaran Rusia.
“Jika Gedung Putih benar-benar keluar dari perjanjian INF, pertanyaan utamanya adalah apa yang akan mereka lakukan dengan rudal-rudal baru. Jika mereka mengirimnya ke Eropa, tentu saja respon kami ke negara tujuan senjata itu,” kata Putin kepada wartawan di Moskwa Rabu (24/10) waktu setempat.
“Saya tidak mengerti mengapa kita harus membuat Eropa dalam bahaya besar seperti itu. Saya tidak melihat alasan untuk itu. Saya ingin mengulang bahwa itu bukan pilihan kami. Kami tidak menginginkannya,” tambahnya.
Pada Rabu, Putin kembali menolak klaim Trump bahwa Rusia melanggar INF. Ia mengatakan runtuhnya pakta akan mengarah pada perlombaan senjata baru, situasi yang ia gambarkan sangat berbahaya.
Pemimpin Rusia itu berharap dapat membahas masalah tersebut dengan Trump di Paris di sela-sela acara 11 November yang menandai 100 tahun sejak Hari Gencatan Senjata.
Sekedar diketahui, Perjanjian Nuklir Jarak Menengah diratifikasi pada 1987 oleh Sekretaris Jenderal Soviet Mikhail Gorbachev dan Presiden AS, Ronald Reagan. Perjanjian tersebut dinilai sebagai kesepakatan yang inovatif, sangat efektif untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas internasional.
Rudalrudal American Cruise dan Pershing yang dikerahkan di Inggris dan Jerman Barat dihapus. Sementara itu, Moskow (saat itu Uni Soviet) menarik kembali SS-20-nya dari jangkauan Eropa.
Namun sejak 2014, Gedung Putih menuduh Rusia melanggar INF dengan mengembangkan SSC-8, rudal jelajah jarak menengah, yang juga memiliki nama Novator 9M729. (Al jazeera)
TAGS : Rusia Amerika Serikat INF
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/42806/Uni-Eropa-Dalam-Ancaman-Rudal-Rusia/