Pemerintah Turki sedang mempersiapkan pembangunan Bandara Istanbul yang baru dan akan menjadi bandar udara terbesar di dunia. (Foto: Anadolu Agency/Mehmet Ozturk)
Istanbul – Pemerintah Turki tengah membangun “New Istanbul Airport” yang akan menjadi bandara terbesar di dunia. Pembangunan bandara berbiaya USD14 miliar atau sekira Rp194 triliun akan rampung Oktober 2018, kata Nezih Torlak, Kepala Komunikasi dan Pemasaran Bandara Istanbul Baru.
“Arsiteknya dari Turki meski ada orang asing,” kata Nezih dalam presentasinya di hadapan para editor Anadolu Agency, Sabtu (21/4).
Nezih memaparkan jumlah bandara di Turki meningkat dari 26 menjadi 55 buah dalam 15 tahun terakhir. Sementara jumlah penumpang mencapai 180 juta, meningkat 34,5 juta dari 15 tahun sebelumnya.
Nezih menerangkan Bandara Internasional Ataturk tidak lagi memadai sebagai pusat penerbangan di Istanbul, meskipun bandara diisi dengan kapasitas penuh sekalipun.
Oleh karena itu, Turki mendirikan bandara baru ini untuk mencapai tujuan Istanbul sebagai pusat penerbangan global. Bandara baru ini juga akan memberikan kontribusi signifikan bagi Turki dalam hal lapangan kerja dan ekonomi.
Fase pertama bandara baru ini, yang akan melayani 90 juta orang, akan beroperasi pada 29 Oktober 2018, melayani penduduk setempat dan wisatawan internasional.
“Pada akhir musim panas, 32.000 orang dipekerjakan, tetapi cuaca dingin menghambat kemajuan pembangunan. Saat ini, 30.050 orang tengah melakukan pekerjaan,” kata Nezih, yang menerangkan 4.000 di antaranya adalah pekerja profesional.
Menjelang akhir pembangunan, sekitar 35.000 orang akan dipekerjakan di bandara. Nezih mengatakan nantinya bandara akan menampung 3.500 pesawat. Padahal dengan kapasitas tampung 1.500 pesawat, Bandara Atatürk sudah menorehkan rekor.
Adapun untuk jumlah saluran udara, Nezih mengatakan bandara baru ini akan memiliki kapasitas untuk melayani 150 maskapai penerbangan dengan 350 tujuan.
“Bandara baru Istanbul akan memiliki apron dengan kapasitas tampung mencapai 371 pesawat. Ketika semua tahap selesai, jumlahnya meningkat menjadi 454,” kata Nezih.
Berkenaan dengan rancang bangun terminal, Bandara akan memiliki atap lebih dari 461.000 meter persegi, yang sama dengan luas 58 lapangan sepak bola.
Selain itu, terminal juga akan memiliki 6.200 ruangan dan 9.000 kamera pengintai. Nezih mengatakan 100.000 orang akan dipekerjakan ketika tahap pertama bandara dibuka. Sementara 200.000 hingga 225.000 lapangan pekerjaan akan tersedia saat seluruh proyek rampung pada 2023.
Nezih menerangkan besarnya kontribusi penerbangan terhadap ekonomi negara dan menekankan bahwa ketika seluruh bandara selesai, secara langsung dan tidak langsung akan menyumbang 4,89 persen produk domestik bruto (PDB) Turki.
Nezih mengatakan transportasi adalah lokomotif dari semua sektor. Dengan pemahaman ini, mereka terus bekerja siang dan malam dalam proyek transportasi di negara tersebut.
Pemerintah, kata Nezih, juga memiliki kepekaan lingkungan hingga level tinggi meskipun itu tidak wajib karena mereka telah menerima laporan Penilaian Dampak Lingkungan (EIA).
Untuk melindungi dan melestarikan tanaman endemik di wilayah tersebut, Nezih mengatakan akan menanam 2 juta pohon pada awal 2018. Dengan selesainya proyek, diharapkan sebanyak 5 juta pohon akan tumbuh di wilayah bandara.
TAGS : Turki Bandara New Istanbul Airport
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/32945/Turki-Bangun-Bandara-Terbesar-di-Dunia/