Pengungsi Rohingya (foto; Asian Correspondent)
Yangon – Sebanyak 12 mayat bergelimpangan usai pecahnya kontak senjata antara tentara pemerintah Myanmar dengan milisi Rohingya, pada Kamis (24/8) malam. Serangan tersebut diduga berawal dari serangan kelompok Rohingya terhadap 24 pos polisi, dan percobaan masuk ke sebuah pangkalan militer.
Dilansir dari Reuters, dari total 12 korban tewas terdiri dari lima aparat kepolisian dan tujuh lainnya adalah gerilyawan Muslim Rohingya.
“Informasi awal adalah setidaknya lima polisi tewas, dua senjata polisi telah diambilm dan tujuh mayat gerilyawan Bengali ekstrimis telah diamankan,” demikian rilis resmi pemerintah Myanmar hingga hari ini (25/8).
“Bengali” merupakan sebutan yang diberikan pemerintah Myanmar untuk kelompok Muslim Rohinya, menandakan bahwa mereka adalah imigran gelap asal Bangladesh yang masuk ke Myanmar.
“Gerilyawan Bengali ekstrimis menyerang kantor polisi di wilayah Maungdaw di Rakhine Utara dengan bom buatan, kemudian melakukan serangan terkoordinasi di beberapa pos polisi,” tambahnya.
Operasi militer di Rohingya oleh pemerintah Myanmar telah menyebabkan 87.000 warga Rohingya melarikan diri ke beberapa negara tetangga, termasuk Indonesia. Badan PBB kemudian menuduh Myanmar telah melakukan kejahatan kemanusiaan.
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/20710/Tujuh-Muslim-Rohingya-Tewas-Usai-Kontak-Senjata/