Presiden AS Donald Trump
Washington – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump geram dengan para penyelidik yang menelusuri dugaan kolusi antara agen-agen Rusia dengan kampanye pemilihannya. Dia menyebut para penyelidik tersebut sebagai aib bagi sejarah AS.
“Penyelidikan semacam ini tidak pernah ada dalam sejarah Amerika!” tulis Trump dalam akun Twitternya pada Jumat (16/11) pagi.
Pekan lalu, Trump memecat jaksa agungnya, Jeff Sessions dan digantikan dengan Matthew Whitaker, yang selama ini dikenal sangat kritis dengan penyelidikan Rusia di bawah pimpinan Robert Mueller.
Pergantian itu pun memicu gelombang protes dari lawan politik Trump. Namun hal itu diacuhkan oleh Trump, yang telah menolak penyelidikan Mueller dan “geng penjahat Demokrat-nya”, menurut AFP.
“Mereka tidak pernah menemukan kolusi, dan benar-benar gila. Mereka berteriak dan meneriaki orang-orang, mengancam mereka untuk mendapatkan jawaban yang mereka ingin,” kecam Trump.
“Mereka memalukan bagi bangsa, dan tidak peduli betapa banyak kehidupan telah dirusak,” imbuhnya.
Mueller, seorang mantan direktur FBI dan veteran Perang Vietnam, memimpin salah satu penyelidikan paling eksplosif dalam sejarah politik AS.
Trump dan kampanyenya diduga telah menerima bantuan dari agen-agen Rusia untuk mengalahkan lawannya, Hillary Clinton, atau setidaknya untuk merusak kepercayaan terhadap demokrasi AS.
Trump selalu membantah tudingan itu, dan menolak gagasan bahwa Moskow memainkan peran penting dalam mempengaruhi pemilihan pada akhir 2016 lalu itu.
Tapi Mueller diam-diam mencekik Trump, setelah mendakwa lusinan orang yang kebanyakan dari Rusia. Dia juga telah menjerat empat orang dekat Trump dalam penyelidikan ini.
TAGS : Donald Trump Amerika Serikat Penyelidikan Rusia
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/43973/Trump-Sebut-Penyelidikan-Rusia-Jadi-Aib-Amerika/