Tim tenis meja Korea Utara dan Korea Selatan dalam Kejuaran Tenis Meja Dunia di Swedia (Foto: AFP/Jonas)
Halmstad – Kendati perjanjian perdamaian belum diteken, upaya penyatuan Korea Utara dan Korea Selatan terus berlanjut. Dan hal itulah yang terlihat dalam kejuaran Kejuaraan Tenis Meja Dunia di Halmstad, Swedia.
Sedianya, Korut dan Korsel akan saling berhadapan di babak perempat final. Akan tetapi, alih-alih saling melawan, kedua tim nasional tersebut memilih membentuk satu tim.
Langkah ini sudah direstui oleh panitia penyelenggara. Menurut Presiden Badan Olahragaa ITTF, Thomas Weikert, penyatuan dua tim dari dua negara yang berbeda tersebut merupakan momen bersejarah.
“Ketika saya memberi tahu dewan direksi tentang perkembang ini, tim yang bersatu menerima tepuk tangan meriah dari delegasi, dan menunjukkan tanda bahwa mereka mendukung langkah bersejarah ini,” kata Thomas dilansir dari CNN.
Meski pada akhirnya tim nasional Korea kalah telak 3-0 dari Jepang pada laga semifinal yang berlangsung pada Jumat (4/5) kemarin, namun setelah laga pemain Korut dan Korsel tampak saling merangkul atas kekalahan tersebut.
Seperti diketahui, dua pekan lalu, pemimpin Korut Kim Jong-un membuat pertemuan bersejarah dengan Presiden Korsel Moon Jae-in. Kedua negara sepakat untuk mengupayakan perdamaian. Sementara Kim setuju melakukan denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Rencananya pada 22 Mei nanti, Kim akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Trump dikabarkan akan mendorong Korut menghentikan seluruh program nuklirnya.
TAGS : Korea Utara Korsel Tenis Meja
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/33785/Tim-Tenis-Meja-Korut-dan-Korsel-Bersatu/