Take a fresh look at your lifestyle.

Teroris Mako Brimob Diduga Membunuh dengan Pecahan Kaca

0
Teroris Mako Brimob Diduga Membunuh dengan Pecahan Kaca

Penjagaan di Mako Brimob Depok pasca terjadinya kerusuhan tahanan

Jakarta – Densus 88 Antiteror Mabes Polri masih menyelidiki narapidana teroris yang menjadi pelaku pembunuhan lima anggota kepolisian saat rusuh di Rutan Cabang Salemba, Mako Brimob, Depok Jawa Barat beberapa hari lalu.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto mengatakan, akan memastikan narapidana teroris membunuh kelima anggota polisi menggunakan senjata tajam atau pecahan kaca. “Itu masih dalam penyelidikan,” katanya.

Irjen Setyo mengatakan,  polisi telah memeriksa beberapa narapidana teroris sebagai saksi. Namun berdasarkan informasi sementara menyebutkan,  pembunuhan itu menggunakan belahan kaca.

“Informasi yang diterima menggunakan kaca dan memang kaca ada bekas bercak darah,” ujar Setyo.

Namun Setyo menuturkan bekas luka pada sekujur tubuh korban seperti akibat sayatan senjata tajam.

Diungkapkan Setyo, penyidik akan mengetahui dan memastikan peristiwa kerusahan dan penyanderaan yang dilakukan narapidana teroris itu secara spontanitas atau terencana.

Sebelumnya sebanyak 156 narapidana teroris bertindak rusuh dan menyandera sembilan anggota Polri di Rumah Tahanan Cabang Salemba Kelapa Dua Depok pada Selasa (8/5) malam.

Akibat penyanderaan itu, lima anggota Polri gugur usai dibunuh narapidana teroris, empat anggota Polri lainnya mengalami luka dan seorang narapidana yang menjadi salah satu pentolan teroris tewas ditembak.

BACA JUGA  Mengejutkan! Parlemen Mesir Desak Internasional Isolasi AS

Melalui pendekatan lunak, anggota Polri mampu menguasai Rutan Cabang Salemba Kelapa Dua dan 155 narapidana teroris menyerahkan diri. (Ant)

TAGS : Mako Brimob Teroris Polri

This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin

Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/34192/Teroris-Mako-Brimob-Diduga-Membunuh-dengan-Pecahan-Kaca/

Leave A Reply

Your email address will not be published.