Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Sayyid Ali Khamenei memberi isyarat saat pertemuan dengan ratusan siswa terbaik di Teheran, 9 Oktober 2019. (Foto oleh Khamenei.ir)
Teheran, Jurnas.com – Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei menyetujui proposal untuk mempertimbangankan tenaga medis Iran yang meninggal dalam perang melawan wabah corona adalah martir.
Ayatollah Khamenei menyetujui proposal yang diajukan Menteri Kesehatan Saeed Namaki untuk menjadikan martir dalam tugas seluruh staf medis negara, termasuk dokter dan perawat, yang meninggal dalam perang melawan virus corona.
Dalam suratnya kepada Ayatollah khamenei, Namaki mengucapkan terima kasih kepada sang Pemimpin dan berharap kesehatan serta kesuksesan bagi para pekerja keras yang mengancam hidup mereka untuk membantu negara melewati masa sulit tersebut.
Hingga Selasa (10/3), dilaporkan sebanyak 291 orang meninggal, 8.042 kasus infeksi dan 2.731 pasien yang sudah pulih. Sebagian besar infeksi dilaporkan di provinsi Teheran, Mazandaran, Isfahan, Rasht dan Qom, tempat virus pertama kali ditemukan.
Virus corona pada awalnya muncul di China akhir tahun lalu dan sekarang menyebar di Eropa dan di seluruh Timur Tengah, memicu kekhawatiran pandemi global.
Penyakit, yang gejalanya adalah demam, batuk dan kesulitan bernapas, dapat menyebabkan lesi paru-paru dan pneumonia. Sejak Desember 2019, lebih dari 114.510 orang telah terinfeksi di beberapa negara, dengan lebih dari 4.020 kematian kebanyakan di Tiongkok. (Press TV)
TAGS : Ayatollah Seyyed Ali Khamenei Tenaga Medis Iran Virus Corona
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/68734/Tenaga-Medis-yang-Iran-Martir-dalam-Perang-Melawan-Virus-Corona/