Presiden Latvia
Jakarta – Anggota Parlemen Rusia pada Selasa mengancam kemungkinan memberi sanksi terhadap Latvia untuk keputusan mengajar siswa yang lebih tua hanya dalam bahasa Latvia, bukan bahasa Rusia.
Presiden Latvia Raimonds Vejonis menandatangani undang-undang, Senin, menyerukan sekolah-sekolah untuk mengajarkan bahasa Latvia penuh dari umur 10 hingga 12 tahun siswanya pada tahun 2021, dengan pengecualian beberapa bahasa Rusia dan kursus sastra.
Setengah dari kursus pendidikan awal Latvia akan tetap di Rusia bersama dengan 20 persen kelas untuk siswa kelas tujuh hingga sembilan.
Vejonis mengatakan perubahan itu akan “membentuk masyarakat yang lebih kohesif dan negara yang lebih kuat.”
Sementara Latvia adalah bahasa resmi negara itu, seperempat penduduknya adalah etnis Rusia dan hampir 100 sekolah yang didanai negara menawarkan pengajaran Rusia atau dwibahasa.
Majelis Rendah parlemen Rusia, Duma, mengutuk reformasi bahasa sebagai asimilasi paksa dan Pembicara Vyacheslav Volodin menyerukan Rusia untuk mengambil posisi yang lebih aktif pada pelanggaran hak asasi yang dituduhkan Latvia.
“Duma mencatat bahwa tindakan pihak berwenang Latvia yang melanggar hak dan kebebasan dari rekan-rekan kami di Latvia harus diikuti oleh adopsi langkah-langkah ekonomi khusus,” kata Duma.
TAGS : Latvia Rusia Internasional
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/31757/Tak-Ajarkan-Bahasa-Rusia-Latvia-Terancam-Kena-Sanksi/