Pahala puasa sya’ban – Wartawan.id – Update Berita Terbaru Hari Ini Langsung Dari Wartawan https://wartawan.id Artikel Valid dari Sumber Wartawan untuk Anda Pencari Informasi dan Review Tue, 05 May 2020 03:59:49 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.2.2 https://wartawan.id/wp-content/uploads/2017/07/wartawan.png Pahala puasa sya’ban – Wartawan.id – Update Berita Terbaru Hari Ini Langsung Dari Wartawan https://wartawan.id 32 32 Niat Puasa Sya’ban https://wartawan.id/niat-puasa-syaban/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=niat-puasa-syaban https://wartawan.id/niat-puasa-syaban/#respond Tue, 05 May 2020 03:56:11 +0000 https://wartawan.id/?p=20623 Niat Puasa Sya’ban

Bagi umat Islam selain bulan ramadhan, masih ada lagi bulan yang juga penuh dengan berkah sekaligus kebaikan. Bulan tersebut adalah bulan Sya’ban. Perlu kalian ketahui bahwa pada bulan Sya’ban Allah telah membuka pintu rahmat dan ampunan seluas-luasnya. Oleh karena itu, ketika bulan Sya’ban tiba, para umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah serta amalan-amalan sunah. Salah […]

The post Niat Puasa Sya’ban appeared first on Wartawan.id - Update Berita Terbaru Hari Ini Langsung Dari Wartawan.

]]>
Niat Puasa Sya’ban

Bagi umat Islam selain bulan ramadhan, masih ada lagi bulan yang juga penuh dengan berkah sekaligus kebaikan. Bulan tersebut adalah bulan Sya’ban. Perlu kalian ketahui bahwa pada bulan Sya’ban Allah telah membuka pintu rahmat dan ampunan seluas-luasnya. Oleh karena itu, ketika bulan Sya’ban tiba, para umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah serta amalan-amalan sunah. Salah satu amalan sunah yang sangat dianjurkan adalah melakukan puasa sunah atau biasa yang disebut juga dengan puasa Sya’ban 2020. Selain melakukan puasa sunah Sya’ban, sebagai umat Islam juga dianjurkan untuk meningkatkan ibadah ketika malam Sya’ban seperti melakukan dzikir, shalat malam, ataupun membaca Al-Qur’an. Pada tahun 2020 ini puasa nisfu Sya’ban 2020 sendiri jatuh pada hari Rabu tanggal 8 April. Pada dasarnya nisfu Sya’ban merupakan hari yang jatuh pada hari ke 15 pada bulan Sya’ban, dan merupakan bulan ke 8 dalam penanggalan Hijriyah.
 

Amalan-Amalan Pada Bulan Sya’ban

 

Aturan puasa dan doa puasa Ramadhan
Photo by Rachid Oucharia on Unsplash
 
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa bulan Sya’ban merupakan salah satu bulan dalam Islam yang penuh dengan kebaikan dan rahmat dari Allah. Bulan Sya’ban juga memiliki keutamaan-keutamaan tersendiri dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Pada bulan ini Allah akan membuka dan meberikan ampunan-ampunan bagi hambanya, terkecuali mereka yang musyrik. Terlebih lagi, ketika bulan Sya’ban menurut kitab Madza fi Sya’ban yang merupakan karya dari Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki terdapat beberapa amalan yang dianjurkan ketika bulan Sya’ban, seperti:
 
1. Melakukan Puasa Sunah Nisfu Sya’ban
 
Dikarenakan pada bulan Sya’ban para umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan sunah nya agar mendapatkan ampunan dari Allah SWT, maka salah satu amalan sunah yang dianjurkan adalah melakukan puasa sunah nisfu Sya’ban. Anjuran ini juga berdasarkan pada hadist yang menerangkan bahwa nabi besar Muhammad SAW lebih sering melakukan puasa sunah ketika bulan Sya’ban dibanding bulan-bulan lainnya. Hadist tersebut berdasarkan hadist dari HR. Al-Bukhari.
 
2. Memperbanyak Doa
 
Selain melakukan puasa sunah nifsu Sya’ban ketika bulan Sya’ban, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak berdoa. Hal ini sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda bawa rahmat Allah SWT akan turun ke bumi pada malam nifsu Sya’ban. Allah SWT akan mengampuni semua dosa-dosa kecuali orang-orang musyrik yang meyimpan kebencian atau kemunafikan dalam hatinya (HR. Al-Baihaqi). Oleh karena itu, ketika bulan Sya’ban tiba mari perbanyak doa-doa agar Allah senantiasa melindungi kita dan mengampuni dosa-dosa kita.
 
3. Memperbanyak Membaca Syahadat
 
Salah satu amalan lain yang dianjurkan dilakukan ketika bulan Sya’ban adalah membaca dua kalimat syahadat. Dua kalimat ini sangat baik dilakukan pada hari apapun dibulan Sya’ban dan kapanpun juga. Namun, akan lebih baik lagi jika amalan ini dilakukan pada malam nisfu Sya’ban. Sayyid Muhammad Alawi juga mengatakan bahwa hendaknya seorang muslim mengisi waktu yang dipenuhi oleh rahmat dan keberkahan sertu keutamaan ini degan banyak-banyak membaca dua kalimat syahadat. Khususnya pada bulan Sya’ban dan pada pertengahan malamnya. Dengan demikian, marilah kita memperbanyak melafalkan dua kalimat syahadat ketika bulan Sya’ban agar kita senantiasa mendapat rahmat Allah SWT dan mendapatkan ampunan atas dosa-dosa yang telah kita lakukan.
 
4. Banyak-banyak Istighfar
 
Amalan lainnya yang juga dianjurkan ketika bulan Sya’ban adalah beristigfar sebanyak-banyaknya. Istighfar merupakan sebuah amalan dimana kita meminta ampunan kepada Allah SWT. Karena sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa sebagai seorang manusia kita adalah tempatnya dosa dan tidak ada satupun manusia di bumi ini yang luput dan bersih dari dosa. Oleh karena itu, kita harus banyak-banyak beristghfar agar Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita. Namun, kita harus yakin bahwa Allah SWT senantiasa membukakan pintu rahmat serta ampunan bagi siapapun yang bersungguh-sungguh untuk meminta ampunan. Dan salah satu cara yang dianjurkan untuk meminta ampunan kepada Allah SWT adalah dengan beristighfar sebanyak-banyaknya, terlebih lagi ketika di malam nisfu Sya’ban.

Terlebih lagi Sayyid Muhammad Alawi menjelaskan bahwa istighfar merupakan salah satu amalan bagi umat Islam yang harus dibiasakan. Terutama di waktu-waktu yang memiliki keutamaan salah satunya adalah pada bulan Sya’ban dan pada pertengahan malamnya. Banyak sekali manfaat dari beristghfar seperti mendatangkan rezeki, kesulitan-kesulitan dimudahkan, dosa-dosa diampuni, serta kesedihan-kesedihan akan dihilangkan. Hal ini juga sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadisit.
 

Dalil Tentang Puasa Sya’ban

 

Dalil Tentang Puasa Sya’ban
Photo by Masjid Pogung Dalangan on Unsplash
 
Nabi Muhammad SAW memang menganjurkan untuk melakukan puasa Sya’ban 2020 dan memperbanyak ibadah-ibadah lain pada bulan Sya’ban. Namun perlu diingat bahwa beliau tidak mengkhususkan melakukan puasa sunah pda pertengahan bulan. Hal ini sesuai dengan hal yang pernah dikatakan oleh Aisyah RA bahwa beliau tidak pernah melihat Nabi Muhammad SAW berpuasa selama sebulan penuh kecuali melakukan puasa wajib pada bulan Ramadhan. Selain itu, beliau juga tidak pernah melihat nabi berpuasa lebih sering daripada berpuasa dibulan Sya’ban. (HR. Bukhari dan Muslim).

Sayangnya, pada kenyataannya banyak yang salah kaprah melakukan puasa sunah pada bulan Sya’ban. Yaitu banyak orang-orang yang berpuasa pada bulan Sya’ban. Padahal sebenarnya tidak ada anjuran yang menegaskan seperti itu, namun memang kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan puasa sunah pada bulan nisfu Sya’ban seperti yang telah dianjurkan dan dicontohkan oleh nabi besar Muhammad SAW.
 

Rukun Puasa Sya’ban

 

Rukun Puasa Sya’ban
Photo by Rumman Amin on Unsplash
 
Bagi kalian semua yang ingin melalukan puasa sunah di bulan Sya’ban, bukan dimana penuh dengan rahmat dan ampunan dari Allah SWT, maka ada beberapa rukun puasa di bulan Sya’ban yang harus kalian ketahui. Rukun-rukun tersebut diantarannya adalah:
 
1. Niat
 
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa sebelum melakukan apapun hendaknya kita mengawalinya dengan niat yang tulus dan ikhlas dari dalam hati. Kita harus mengawalinya dengan niat dari dalam hati agar Allah SWT selalu memberikan bekah serta ridho atas apapun yang akan kita lakukan. Sebelum kita melakukan puasa sunnah kita juga harus mengawalinya dengan niat seperti membaca niat puasa senin kamis sebelum melakukan puasa Senin Kamis dan niat puasa Sya’ban sebelum melakukan puasa Sya’ban. Bagi kalian yang ingin menjalankan amalan sunah punah puasa dibulan Sya’ban berikut adalah niat puasa Sya’ban yang harus kalian ketahui.

Latinnya adalah: Nawaitu shaumahaudin an ada’i sunnati Sya‘bana lillahi ta‘ala. Sedangkan artinya adalah aku berniat untuk berpuasa Sya’ban pada esok hari karena Allah SWT. Namun, selain niat di atas masih ada salah satu lagi lafadz niat bagu kalian yang ingin melakukan puasa Sya’ban. Niat ini dibaca pada siang hari yaitu:

Latinnya adalah: Nawaiituu shauma hadzal yaumi’an adaa’i sunnati Sya’bana lillaahi ta’ala. Sedangkan artinya adalah aku berniat melakukan puasa sunah Sya’ban hari ini karena Allah ta’ala. Nah, sekarang jika kalian ingin melakukan amalan puasa sunnah pada bulan Sya’ban, kalian sudah tau kan niatnya bagaimana. Semangatnya puasanya!
 
2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa
 
Rukun dari puasa sunnah Sya’ban selanjutnya adalah kita harus bisa menahan diri dari hal-hal yang akan membatalkan puasa kita. Hal ini kurang lebih sama seperti yang harus kita lakukan ketika kita melakukan puasa wajib di bulan Ramadhan. Pada intinya kita harus bisa menahan diri kita dari hal-hal yang bisa membatalkan puasa kita dari mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
 

Keutamaan dan Manfaat Puasa Sya’ban

 

Aturan membaca doa buka puasa yang baik
Photo by Utsman Media on Unsplash
 
Bulan Sya’ban merupakan salah satu bulan dimana biasanya umat Islam lalai karena biasanya mereka telah larut dalam bulan rajab dan menantikan kedatangan bulan selanjutnya yaitu bulan Ramadhan yang merupakan salah satu bulan dalam Islam yang sangat dinanti-nantikan. Namun, di saat lalai inilah makanya dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan seperti memperbanyak doa, istighfar, dan memperbanyak puasa sunah. Nah, berikut di bawah ini adalah manfaat serta keutamaan melakukan puasa sunah nisfu Sya’ban.
 
1. Bulan saat diangkatnya amalan baik
 
Sebenarnya, bulan Sya’ban yang terletak diantara bulan Rajab dan Ramadhan ini merupakan salah satu bulan yang memiliki keistimewaan tersendiri. Namun sayangnya, banyak orang yang terlalu fokus dan terlena pada kedatangan bulan selanjutnya yaitu bulan Ramadhan. Udamah bin zaid pernah berkata bahwa beliau tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa sunnah sebanyak dibulan Sya’ban. Kemudian Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa bukan Sya’ban merupakan bulan diantara Rajab dan Ramadhan yang tidak terlalu banyak diperhatikan oleh orang-orang. Yang mana bulan Sya’ban ini merupakan bulan dimana amalan-amalan baik akan diangkat oleh Allah SWT. Dan beliau lebih suka jika amalan-amalan baiknya diangkat ketika beliau sedang berpuasa. (HR. Imam An-Nasa’i). Hadist ini merupakan salah satu hadist yang berderajat hasan dan menjadi salah satu hadist yang mengingatkan bagaimana pentingnya melakukan puasa sunnah di bulan Sya’ban.
 
2. Pemanasan menjelang puasa dibulan Ramadhan
 
Bulan Sya’ban juga merupakan salah satu pengingat bahwa bulan Ramadhan sudah semakin dekat. Sebagaimana yang telah kita ketahui sebelumnya bahwa bulan ramadhan merupakan salah satu bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam. Salah satu manfaat puasa Sya’ban adalah puasa ini bisa menjadi salah satu ajang pemanasan sebelum kita harus melakukan puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Hal ini bisa menjadi salah satu bentuk adaptasi bagi kita, sehingga kita tidak akan kaget ketika kita harus berpuasa selama satu bulan penuh. Salah satu manfaat lain dari puasa sunnah dibulan Sya’ban ini adalah puasa ini sebagai salah satu pengingat bagi mereka yang masih punya hutang puasa pada bulan Ramadhan sebelumnya dan hutang tersebut belumlah diselesaikan. Oleh karena itu, kalian bisa melakukan puasa sunnah sekaligus menunaikan kewajiban ibadah kalian yang belum terselesaikan agar lebih cepat kalian selesaikan.
 

Hukum Puasa Sya’ban

 

Aturan Puasa dan Doa Puasa Qadha
Photo by Levi Clancy on Unsplash
 
Puasa di bulan Sya’ban merupakan salah satu puasa sunnah yang dilakukan pada bulan Sya’ban. Pada umumnya rukun yang ada pada puasa Sya’ban juga sama dengan rukun-rukun pada puasa yag lainnya. Selanjutnya, hukum puasa Sya’ban adalah sunnah yang mana berarti siapapun yang menjalankannya akan mendapatkan pahala sedangkan yang tidak menjalankannya pun tidak apa-apa. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa barang siapa saja yang melakukan puasa sunnah Sya’ban maka akan mendapatkan tambahan pahala puasa Sya’ban karena mereka telah mengamalkan sunnah. Oleh karena itu, jika kalian ingin mendapatkan pahala tambahan dan ampunan dari Allah SWT maka sebaiknya melakukan puasa sunnah dibulan Sya’ban.
 
 

Sebutkan beberapa amalan yang dianjurkan ketika bulan Sya’ban!

1. Melakukan Puasa Sunah Nisfu Sya’ban 2. Memperbanyak Doa 3. Memperbanyak Membaca Syahadat 4. Banyak-banyak Istighfar

Bagaimana Dalil Tentang Puasa Sya’ban?

Nabi Muhammad SAW memang menganjurkan untuk melakukan puasa Sya’ban 2020 dan memperbanyak ibadah-ibadah lain pada bulan Sya’ban. Namun perlu diingat bahwa beliau tidak mengkhususkan melakukan puasa sunah pda pertengahan bulan. Hal ini sesuai dengan hal yang pernah dikatakan oleh Aisyah RA bahwa beliau tidak pernah melihat Nabi Muhammad SAW berpuasa selama sebulan penuh kecuali melakukan puasa wajib pada bulan Ramadhan. Selain itu, beliau juga tidak pernah melihat nabi berpuasa lebih sering daripada berpuasa dibulan Sya’ban. (HR. Bukhari dan Muslim). Sayangnya, pada kenyataannya banyak yang salah kaprah melakukan puasa sunah pada bulan Sya’ban. Yaitu banyak orang-orang yang berpuasa pada bulan Sya’ban. Padahal sebenarnya tidak ada anjuran yang menegaskan seperti itu, namun memang kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan puasa sunah pada bulan nisfu Sya’ban seperti yang telah dianjurkan dan dicontohkan oleh nabi besar Muhammad SAW.

Sebutkan dan jelaskan Rukun Puasa Sya’ban!

1. Niat Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa sebelum melakukan apapun hendaknya kita mengawalinya dengan niat yang tulus dan ikhlas dari dalam hati. Kita harus mengawalinya dengan niat dari dalam hati agar Allah SWT selalu memberikan bekah serta ridho atas apapun yang akan kita lakukan. Sebelum kita melakukan puasa sunnah kita juga harus mengawalinya dengan niat seperti membaca niat puasa senin kamis sebelum melakukan puasa Senin Kamis dan niat puasa Sya’ban sebelum melakukan puasa Sya’ban. Bagi kalian yang ingin menjalankan amalan sunah punah puasa dibulan Sya’ban berikut adalah niat puasa Sya’ban yang harus kalian ketahui. Latinnya adalah: Nawaitu shaumahaudin an ada’i sunnati Sya‘bana lillahi ta‘ala. Sedangkan artinya adalah aku berniat untuk berpuasa Sya’ban pada esok hari karena Allah SWT. Namun, selain niat di atas masih ada salah satu lagi lafadz niat bagu kalian yang ingin melakukan puasa Sya’ban. Niat ini dibaca pada siang hari yaitu: Latinnya adalah: Nawaiituu shauma hadzal yaumi’an adaa’i sunnati Sya’bana lillaahi ta’ala. Sedangkan artinya adalah aku berniat melakukan puasa sunah Sya’ban hari ini karena Allah ta’ala. Nah, sekarang jika kalian ingin melakukan amalan puasa sunnah pada bulan Sya’ban, kalian sudah tau kan niatnya bagaimana. Semangatnya puasanya! 2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa Rukun dari puasa sunnah Sya’ban selanjutnya adalah kita harus bisa menahan diri dari hal-hal yang akan membatalkan puasa kita. Hal ini kurang lebih sama seperti yang harus kita lakukan ketika kita melakukan puasa wajib di bulan Ramadhan. Pada intinya kita harus bisa menahan diri kita dari hal-hal yang bisa membatalkan puasa kita dari mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

The post Niat Puasa Sya’ban appeared first on Wartawan.id - Update Berita Terbaru Hari Ini Langsung Dari Wartawan.

]]>
https://wartawan.id/niat-puasa-syaban/feed/ 0
Pengertian Malam Nisfu Sya’ban https://wartawan.id/pengertian-malam-nisfu-syaban/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=pengertian-malam-nisfu-syaban https://wartawan.id/pengertian-malam-nisfu-syaban/#respond Mon, 04 May 2020 09:40:42 +0000 https://wartawan.id/?p=20574 Pengertian Malam Nisfu Sya'ban

Menjelang akhir bulan maret menuju April 2020 tentunya adalah momen yang sangat ditunggu oleh umat muslim di dunia yaitu menyambut datangnya sya’ban . Namun, sebelumnya ada waktu dimana sebuah nisfu sya’ban yang akan anda lampaui. Apakah bulan nisfu sya’ban dan harus melakukan apa di waktu itu? Simak penjelasannya di bawah ini!   Pengertian Malam Nisfu […]

The post Pengertian Malam Nisfu Sya’ban appeared first on Wartawan.id - Update Berita Terbaru Hari Ini Langsung Dari Wartawan.

]]>
Pengertian Malam Nisfu Sya'ban

Menjelang akhir bulan maret menuju April 2020 tentunya adalah momen yang sangat ditunggu oleh umat muslim di dunia yaitu menyambut datangnya sya’ban . Namun, sebelumnya ada waktu dimana sebuah nisfu sya’ban yang akan anda lampaui. Apakah bulan nisfu sya’ban dan harus melakukan apa di waktu itu?

Simak penjelasannya di bawah ini!
 

Pengertian Malam Nisfu sya’ban

 

Pengertian Malam Nisfu sya’ban
Photo by Forest Simon on Unsplash
 
Nifsu artinya pertengahan sedangkan Nisfu shaban artinya pertengahan bulan sya’ban, jika dilihat dari waktunya di tahun 2020 atau 1441 H ini maka malam nisfu sya’ban jatuh pada pertengahan bulan april 2020. Sebelum ramadhan biasanya diawali juga dengan malam ini dengan berbagai pendapat dan keutamaan. Untuk tahun ini, malam nisfu sya’ban turun pada hari rabu tanggal 8 April 2020. Di malam inilah para muslimin dianjurkan untuk membaca atau memperbanyak ibadah agar mendapatkan pahala berlimpah. Kaum muslimin setidaknya merenung atas apa yang telah dialami selama ini dan bersyukur dengan nikmat yang allah berikan. Jikalau ada khilaf baiknya segera meminta maaf dengan penuh ketulusan dan mencoba untuk memperbaiki diri.

Bulan Nipsu sya ban adalah bulan diantara rajab dan romadhon sehingga dikatakan bulan yang sangat istimewa untuk manusia diangkat ke Allah SWT. Jika di waktu ini anda melakukan puasa sunnah tentunya berpahala sangat sekali. Puasa ini hanya 1 hari lamanya namun pahalanya begitu besar. Ada cerita yang bisa dikenang di malam nisfu sya’ban yaitu malam dimana arah kiblat ibadah umat muslim telah berubah dari Masjidil Aqsa ke Ka’bah. Di malam ini juga allah sedang mengawasi mereka yang melakukan sholat malam (qiyamul lail). Sholat sunnah yang dilakukan di malam nisfu sya’ban ini disebut juga dengan Sholat Kebaikan atau Sholat Al-Khoir. Diceritakan pula saat itu, 30 sahabat Nabi Muhammad memberikan kepada mereka kelebihan sholat nisfu sya’ban yaitu Allah SWT akan memandangnya 70 kali dan setiap pandangan Allah akan dikabulkan 70 keinginan, kemudian pandangan yang paling disukai adalah pandangan ampunan.

Jadi, jika di malam nisfu sya’ban kamu muslimin melakukan ibadah sholat malam dan siangnya berpuasa hukumnya sunnah dan tetap mendapatkan pahala. Akan tetapi, jika tidak dilakukan tidak berdosa dan tidak mendapatkan pahala.
 

Dalil Di Malam Nisfu sya’ban

 

Aturan dan doa puasa sunnah
Photo by Indonesia Bertauhid on Unsplash
 
Ada beberapa pandangan atau pendapat dari beberapa mahzab tentang puasa setelah nisfu sya’ban, secara garis besarnya melarang puasa setelah nisfu sya’ban karena termasuk dalam waktu yang meragukan. Dikhawatirkan kaum muslimin yang tidak tahu waktu itu sudah masuk ke waktu romadhon.

Dalam beberapa pandangan ulama di bawah ini segelintir konflik Hadits puasa nisfu sya ban antara lain:

  • Dalam sebuah riwayat Imam Bukhari,Nabi Muhammad menyatakan haram atau tidak boleh berpuasa 2-3 hari sebelum romadhon. Dalam hal ini juga dibenarkan oleh mazhab Imam Syafii dengan pendapatnya yaitu melakukan puasa setelah nisfu sya’ban hukumnya haram karena masuk ke dalam Hari Syak. Namun ada pengecualian kepada mereka yaitu mereka yang sudah biasa berpuasa harian seperti puasa dahar, puasa daud, puasa senin-kamis, puasa kafarah dan kemudian berpuasa setelah nisfu sya’ban dengan catatan bahwa sebelumnya telah melakukan puasa di waktu sebelumnya walaupun cuma 1 hari di waktu sya’ban. Di sisi lain ada yang berpendapat tentang larangan puasa setelah nisfu sya’ban itu kaum muslimim dianjurkan mempersiapkan tenaga dahulu sebelum masuk ke puasa romadhon. Apalagi orang dengan pekerjaan berat seperti kuli yang ingin berpuasa romadhon sebaiknya dijaga fisik agar tidak lemas.
  • Dalam pendangan ulama selain mazhab Imam Syafii, puasa setelah nisfu sya’ban tetap boleh dilakukan karena pandangan perawinya sangat lemah. Namun, dengan catatatan penting bahwa kaum muslimin sudah tahu kapan masuk waktu untuk puasa romadhon. Di beberapa ulama memang melemahkan hadis yang berpendapat bahwa puasa setelah nisfu sya’ban itu haram atau tidak diperbolehkan.

Pada intinya, kaum muslimin boleh memilih salah satu mazhab yang dipercayai karena semua sudah ada dasarnya, bagi kaum muslimin yang sudah terbiasa melakukan puasa harian seperti yang disebutkan di atas maka hukumnya boleh berpuasa setelah nisfu sya’ban. Akan tetapi, jika kaum muslimin
 

Larangan Malam Nisfu sya’ban

 

Aturan Puasa dan Doa Puasa Qadha
Photo by Levi Clancy on Unsplash
 
Bulan sya’ban merupakan bulan yang penuh berkah karena Nabi menyukai puasa dengan jumlah terbanyak karena Allah sedang melihat amalan manusia kala itu. Allah menjajikan akan menaikkan amalan kaum muslimin saat mereka melaksanakan puasa di bulan sya’ban. Puasa yang dilakukan boleh setiap hari, 3 hari sekali, atau selang seling seperti puasa daud, yang pada intinya puasa dengan jumlah banyak akan dinaikkan amalannya dan dikabulkan keinginannya, terutama dalam permohonan ampun. Ketika itu Istri Rosululloh, Aisyah berkata bahwa belum pernah melihat nabi berpuasa banyak sekain di bulan sya’ban dan menyempurnakan puasa romadhon di Bulan Romadhon.

Kendati masuk ke bulan penuh kebaikan atau bulan sya’ban maka semua perkara baik boleh dilakukan selain beberapa hal di bawah ini:

  • Aktivitas Di Malam Nisfu sya’ban

Banyak kaum muslimin menggunakan hadis yang menjadi sandaran tetapi kekuatannya lemah yaitu menghidupkan malam nisfu sya’ban dengan melakukan sholat khusus. Sholat khusus ini bertujuan untuk kepentingan kebaikan namun nabi muhammad tidak pernah memberikan arahan untuk hal ini. Adapun hadist (HR. Ibnu Majah, no. 1388, 1/444), Akan tetapi menurut hadist Muslim no.1718 yang berbunyi “ siapa saja kaum muslimin yang melakukan amalan bukan dari ajaran dan anjuran kami, dipastikan amalan itu tidak diterima artinya larangan malam nisfu sya ban.

  • Puasa Setelah Nisfu sya’ban

Puasa setelah nisfu sya’ban yang sedikit berbeda pendapat adalah tidak diperkenankan puasa setelahnya pada tanggal 29 dan 30 sya’ban. Hari yang meragukan ini disebut dengan hari yaumul yask atau hari yang meragukan. Untuk itu tanggal 29-30 kaum muslimin tidak boleh puasa karena bisa jadi sudah masuk ke Bulan Romadhon. Waktu di seluruh dunia berbeda-beda, ada yang tanggal 29 sudah masuk ke jadwal romadhon dan ada yang belum, dengan pertimbangan inilah maka diambil keyakinan bahwa jangan melalukan puasa setelah bulan sya’ban akan berakhir. Akan tetapi, ada keringanan buat kaum muslimin yang sudah terbiasa berpuasa harian mendekati Bulan Romadhon. Puasa harian seperti senin-kamis boleh dilanjutkan. Misalnya bulan sya’ban terakhir pada hari rabu, sedangkan hari jumat adalah masuk ke puasa romadhon maka hari kamisnya kaum muslimin boleh melakukan puasa sennin-kamis. Puasa sunnah yang terbiasa boleh dilakukan setelah bulan sya’ban, tetapi untuk menyengaja puasa setelah nisfu sya’ban dilarang.

  • Aktivitas Bid’ah

Menurut beberapa pandangan ulama, melakukan ibadah bid’ah saat bulan sya’ban itu tidak diperbolehkan karena bulan sya’ban sudah termasuk dalam bulan kebaikan. Namun, beberapa ulama lain masih membolehkan ibadah bid’ah seperti ziarah makam, yasin, tahlil dan sholat khusus. Ada kondisi dimana ibadah bid’ah tersebut dilakukan seperti orang meninggal dan dilakukan penguburan serta doa bersama untuk jenazah.

Memang dalam beberapa perkembangan ajaran agama islam kaum muslimin diberikan kebebasan untuk memilih mazhab yang dipercaya dan harus konsisten. Intinya, jika kaum muslimin sudah yakin maka yakini dengan dasar yang benar-benar dipercaya dan sesuai dengan Al-qur’an dan hadistnya.
 

Bagaimana Sikap Kita Tentang Nisfu sya’ban?

 

Aturan membaca doa buka puasa yang baik
Photo by Utsman Media on Unsplash
 
Dalam berbagai pendapat ulama mengenai malam nisfu sya’ban atau bulan sya’ban ini sebaiknya sikap kita adalah berusaha menghargai pendapat dan tidak mempermasalahkan. Semua juga memiliki dasar hadist yang dipercayai, diluar hadist tersebut lemah atau kuat mereka memiliki keyakinan masing-masing.
 

1. Sebaiknya Memakai Dalil yang Dianggap Sah

 
Menyikapi agenda malam nisfu sya’ban dengan sholat tertentu sebaiknya harus benar-benar ada ajaran yang mensahkan dan bisa dipertanggungjawabkan. Jangan sampai kaum muslimin hanya mengikuti golongan tertentu dan tidak tahu dasar yang benar pasti. Belajar agama dari guru yang sanadnya atau keturunannya jelas sehingga ilmu yang diajarkan bisa dipertanggungjawabkan nantinya dan tidak membawa dosa berkelanjutan. Jika kaum muslimin ragu dengan pendapat yang ada maka bisa menanyakan asal-usul dasar dan cerita nabi tentang materi yang diragukan.
 

2. Jangan Mengadu Domba

 
Saking banyaknya aliran agama Islam yang berkembang dan mereka memiliki dasar yang diyakini benar maka pendapat menjadi suatu hal yang diperdebatkan. Perbedaan pendapat ini terkadan disadari oleh tujuan suatu golongan tertentu untuk mendapatkan massa. Sangat disayangkan jika sesama muslim atau penganut islam terpecah karena pendapat yang berbeda, di agama lainpun perbedaan pendapat adalah hal biasa namun sejatinya mereka masih berpegang teguh pada satu tuhan yang dipercaya.

Jika kaum muslimin masih berpegang pada Allah SWT, rukun iman, rukun Islam, dan fungsi iman kitab kepada Allah maka tidak menjadi masalah.
 

3. Ibadah Tekun Sebaiknya Kontinyu Jangan Tertentu Saja Waktunya

 
Allah selalu tahu sebagian terkecil dari makhluknya sehingga kaum muslimin bisa melakukan ibadah di waktu yang tidak khusus, seperti bulan nisfu sya’ban saja. Alangkah baiknya jika ibadah dilakukan sepanjang waktu dengan serius dan tanpa perasaan riya kepada sesama. Tulus menyembah hanya pada Allah saja dan utamakan ibadah kita tanpa pamrih. Semangat melakukan ibadah tidak hanya di waktu spesial kendati di waktu itu memang sedang diistimewakan. Ibadah sunnah lainnya menjadi penting untuk melengkapi pahala di saat nafas sudah terhenti.

Sunnah Nabi sangat banyak sekali seperti sunnah puasa daud, sunnah puasa senin-kamis, ibadah rumah tangga dan sebagainya. Kaum muslimin senantiasa perbanyak ibadah yang sudah pasti dan umum diterima oleh semua golongan karena sisi baiknya pahala yang dijanjikan pasti terjadi. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, dijauhkan dari perkara buruk, selalu istiqomah dan diistirahatkan dalam keadaan khusnul khotimah, amin.
 
 

Apa Pengertian Malam Nisfu sya’ban?

Nifsu artinya pertengahan sedangkan Nisfu shaban artinya pertengahan bulan sya’ban, jika dilihat dari waktunya di tahun 2020 atau 1441 H ini maka malam nisfu sya’ban jatuh pada pertengahan bulan april 2020. Sebelum ramadhan biasanya diawali juga dengan malam ini dengan berbagai pendapat dan keutamaan. Untuk tahun ini, malam nisfu sya’ban turun pada hari rabu tanggal 8 April 2020. Di malam inilah para muslimin dianjurkan untuk membaca atau memperbanyak ibadah agar mendapatkan pahala berlimpah. Kaum muslimin setidaknya merenung atas apa yang telah dialami selama ini dan bersyukur dengan nikmat yang allah berikan. Jikalau ada khilaf baiknya segera meminta maaf dengan penuh ketulusan dan mencoba untuk memperbaiki diri. Bulan Nipsu sya ban adalah bulan diantara rajab dan romadhon sehingga dikatakan bulan yang sangat istimewa untuk manusia diangkat ke Allah SWT. Jika di waktu ini anda melakukan puasa sunnah tentunya berpahala sangat sekali. Puasa ini hanya 1 hari lamanya namun pahalanya begitu besar. Ada cerita yang bisa dikenang di malam nisfu sya’ban yaitu malam dimana arah kiblat ibadah umat muslim telah berubah dari Masjidil Aqsa ke Ka’bah. Di malam ini juga allah sedang mengawasi mereka yang melakukan sholat malam (qiyamul lail). Sholat sunnah yang dilakukan di malam nisfu sya’ban ini disebut juga dengan Sholat Kebaikan atau Sholat Al-Khoir. Diceritakan pula saat itu, 30 sahabat Nabi Muhammad memberikan kepada mereka kelebihan sholat nisfu sya’ban yaitu Allah SWT akan memandangnya 70 kali dan setiap pandangan Allah akan dikabulkan 70 keinginan, kemudian pandangan yang paling disukai adalah pandangan ampunan. Jadi, jika di malam nisfu sya’ban kamu muslimin melakukan ibadah sholat malam dan siangnya berpuasa hukumnya sunnah dan tetap mendapatkan pahala. Akan tetapi, jika tidak dilakukan tidak berdosa dan tidak mendapatkan pahala.

Sebutkan segelintir konflik Hadits puasa nisfu sya ban!

• Dalam sebuah riwayat Imam Bukhari,Nabi Muhammad menyatakan haram atau tidak boleh berpuasa 2-3 hari sebelum romadhon. Dalam hal ini juga dibenarkan oleh mazhab Imam Syafii dengan pendapatnya yaitu melakukan puasa setelah nisfu sya’ban hukumnya haram karena masuk ke dalam Hari Syak. Namun ada pengecualian kepada mereka yaitu mereka yang sudah biasa berpuasa harian seperti puasa dahar, puasa daud, puasa senin-kamis, puasa kafarah dan kemudian berpuasa setelah nisfu sya’ban dengan catatan bahwa sebelumnya telah melakukan puasa di waktu sebelumnya walaupun cuma 1 hari di waktu sya’ban. Di sisi lain ada yang berpendapat tentang larangan puasa setelah nisfu sya’ban itu kaum muslimim dianjurkan mempersiapkan tenaga dahulu sebelum masuk ke puasa romadhon. Apalagi orang dengan pekerjaan berat seperti kuli yang ingin berpuasa romadhon sebaiknya dijaga fisik agar tidak lemas. • Dalam pendangan ulama selain mazhab Imam Syafii, puasa setelah nisfu sya’ban tetap boleh dilakukan karena pandangan perawinya sangat lemah. Namun, dengan catatatan penting bahwa kaum muslimin sudah tahu kapan masuk waktu untuk puasa romadhon. Di beberapa ulama memang melemahkan hadis yang berpendapat bahwa puasa setelah nisfu sya’ban itu haram atau tidak diperbolehkan.

Bagaimana Sikap Kita Tentang Nisfu sya’ban?

1. Sebaiknya memakai dalil yang dianggap sah 2. Jangan mengadu domba 3. Ibadah tekun sebaiknya kontinyu jangan tertentu saja waktunya

 

The post Pengertian Malam Nisfu Sya’ban appeared first on Wartawan.id - Update Berita Terbaru Hari Ini Langsung Dari Wartawan.

]]>
https://wartawan.id/pengertian-malam-nisfu-syaban/feed/ 0