Survei: Mayoritas Responden AS Sebut Trump Tak Layak Jadi Presiden
Donald Trump (Foto: AFP)
Jakarta – Sekelompok ilmuwan Quinnipiac University merilis hasil survei, mayoritas warga Amerika Serikat menganggap Donald Trump tidak layak menjadi presiden dan hanya 36 persen tetap mendukung kinerja Trump di Gedung Putih.
Survei yang dirilis pada Rabu (27/9) waktu setempat ditentukan oleh partai, jenis kelamin dan ras terkait apakah Donalt Trump cocok dijadikan presiden ataukah tidak.
Uniknya, sebagian besar koresponden minta Trump berhenti mengeluarkan pendapat melaui pesan Twiter. Sebanyak 69 persen dari 1.412 pemilih yang disurvei secara nasional oleh Quinnipiac meminta Trump berhenti mengunak Twitter, sementara hanya 26 persen mendukung Trump tetap menggunakan Twitter
Secara keseluruhan, 56 persen dari mereka yang disurvei mengatakan Trump tidak layak menjabat sebagai presiden sementara 42 persen koresponden mengatakan Trump masih layak jadi presiden
Sebanyak 94 persen dari paratai Demokrat mengatakan Trump, yang merupakan Republikan, tidak layak menjadi presiden sementara lima persen mengatakan sumai Melania tersebtu layak jadi presiden.
Sebanyak 84 persen anggota Partai Republik mengatakan Trump layak menjadi presiden, sementara 14 persen mengatakan ia tak layak. Sementara wanita percaya dengan margin 63-35, Trump tidak layak menjadi presiden.
Koresponden kulih putih dibagi dengan 50 persen mengatakan Trump layak jadi presiden dan 48 persen mengatakan ia tak layak. Sementa, koresponden kuli hitam menganggap Trump sangat tak layak jadi presiden, dengan margin 94 persen berbanding empat persen.
Sebagian besar Hispanik dengan margin 60-40 menganggap Trump tidak layak berada di Oval Office. Sebanyak 57 persen dari mereka yang disurvei mengatakan tidak setuju dengan pekerjaan yang dilakukan Trump sebagai presiden berbanding 36 persen yang menyetujuinya.
Sebanyak 51 persen mengatakan mereka malu memiliki Presiden Donald Trump di Gedung Putih sementara 27 persen mengatakan mereka bangga.
“Tidak ada yang terbalik,” kata Tim Malloy, asisten direktur Poll Universitas Quinnipiac.
“Presiden Donald Trump harus menghadapi kenyataan keras bahwa mayoritas pemilih Amerika merasa ia tidak layak untuk bertugas di kantor tertinggi di negeri ini,” Malloy kata dilansir AFP, Kamis (28/9)
Jajak pendapat tersebut, yang dilakukan pada 21-26 September memiliki margin error plus atau minus 3,1 poin persentase.
TAGS : Amerika Serikat Donald Trump Quinnipiac University
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin