Ketua DPR, Bambang Soesatyo
Jakarta – Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta BURT untuk mengundang sejumlah pihak termasuk pemerintah untuk membahas pengamanan komplek Parlemen sebagai obyek vital. Hal itu menyusul adanya penembakan yang menyasar Gedung DPR.
Sejumlah pihak yang diminta untuk diundang adalah, Pengelola Gelora Bung Karno selaku pengelola Lapangan Tembak Perbakin Senayan, Pengurus Besar Perbakin, Sekretariat Negara, Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan Polri.
“Untuk rapat membicarakan langkah-langkah pengamanan Kawasan Gedung MPR, DPR dan DPD RI yang masuk dalam katagori obyek vital. Agar kedepan insiden peluru nyasar tidak terulang kembali,” kata Bamsoet melalui rilisnya.
Kata Bamsoet, ada beberapa solusi atau alternatif yang bisa dilakukan agar peluru nyasar tidak kembali terulang. Pertama, relokasi kawasan olahraga menembak tersebut ke tempat lain yang lebih aman dan jauh dari keramaian.
“Kedua, pihak keamanan negara (Polri) segera menerapkan standart sistem keamanan obyek vital yang lebih efektif agar para wakil rakyat, karyawan dan rakyat yang berkunjung ke gedung parlemen tersebut terbebas dari rasa was-was, tidak saja pada peluru nyasar tapi juga pada ancaman-ancaman lainnya seperti aksi teror dan aksi penyadapan yang tidak sah,” katanya.
“Apakah nanti mau dilapisi kaca-kacanya dengan film anti peluru dan anti sadap atau tidak, kami serahkan sepenuhnya kepada pihak keamanan,” lanjutnya.
Ketiga, kata Bamsoet, melakukan pengetatan SOP dan pengamanan di kawasan lapangan tembak agar obyek atau sasaran tembak tidak mengarah ke gedung Parlemen. Selain itu, pihak pengelola Gelora Bung Karno juga harus meninggikan tembok berlapis baja.
“Agar peluru tidak tembus ke luar kawasan lapangan tembak, termasuk juga diantisipasi tingginya tembok tersebut agar jika ada pengguna senjata olahraga yang lalai seperti kejadian kemarin pelurunya tidak nyasar ke sana kemari,” katanya.
TAGS : Gedung DPR Ditembak Penembakan Bambang Soesatyo
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/42546/Solusi-Ketua-DPR-Atasi-Insiden-Peluru-Nyasar/