Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu angkat puing pesawat milik Iran (Foto: AFP )
Berlin – Kanselir Angela Merkel menegaskan kembali komitmen Jerman pada kesepakatan nuklir dengan Iran, meskipun Israel menuding Teheran berlaku curang dalam kesepakatan itu.
“Kami (negara Eropa) percaya bahwa JCPOA adalah kesempatan untuk menjaga kegiatan nuklir Iran di bawah kendali untuk waktu yang ditentukan, dan mencegah Iran yang memegang senjata nuklir,” kata Merkel saat konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, setelah pertemuan mereka di Berlin.
Merkel mengatakan Jerman berada dalam kesepakatan dengan Netanyahu tentang perlunya mencegah senjata nuklir Iran. Hanya saja ada perbedaan pandangan dalam mencari cara terbaik mencapai misi tersebut.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump bulan lalu menarik AS keluar dari perjanjian nuklir dengan Iran, dan mengklaim bahwa Iran menjalankan program rahasia untuk membangun senjata nuklir.
Kesepakatan nuklir Iran, juga dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) ditandatangani antara Teheran dan negara-negara besar dunia yakni Tiongkok, Rusia, Prancis, Inggris, dan AS, ditambah Jerman.
Pada Senin Merkel juga menekankan bahwa perjanjian nuklir Iran sejauh ini memberikan lebih banyak transparansi dalam kegiatan nuklir Teheran.
Namun dia juga mendesak badan pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk memeriksa secara teliti materi terbaru yang diajukan oleh Israel, yang menuduh adanya program rahasia yang dilakukan Iran.
“Saya percaya bahwa ini sangat penting untuk transparansi yang lebih besar,” katanya.
Israel, pada bulan lalu, mengklaim dinas intelijennya telah memperoleh 55 ribu halaman dokumen Iran yang mengungkapkan bagaimana Teheran diduga berbohong kepada dunia setelah menandatangani perjanjian penting pada 2015 untuk mempertahankan program nuklirnya. (aa)
TAGS : Iran Israel Eropa Amerika Serikat
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/35714/Soal-Kesepakatan-Nuklir-Eropa-Tak-Terpengaruh-Rayuan-Israel-/