Bor minyak (Foto: Shutterstock)
Jakarta – International Energy Agency (IEA) mengatakan, sanksi Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang ditujukan kepada Iran akan berdampak pada pasokan dunia dan menghabiskan kapasitas cadangan minyak dunia.
Laporan IEA itu mencuat setelah Gedung Putih menerapkan kembali sanksi terhadap Iran pada 6 Agustus 2018, dan akan dilanjutkan pada November yang mencakup ekspor minyak.
“Karena sanksi minyak terhadap Iran berlaku, mungkin akan mempengaruhi produksi di tempat lain, pasokan global sangat meragukan dan akan mengorbankan kapasitas cadangan yang memadai,” kata organisasi yang bermarkas di Paris itu.
“Dengan demikian, prospek pasar bisa jauh lebih tenang pada titik itu daripada sekarang,” tambah IEA.
Patokan internasional minyak mentah Brent diperdagangkan pada sekitar USD71,43 pada Jumat pagi, turun sekitar 0,9 persen, sementara West Texas Intermediate (WTI) bertahan di USD66,40, turun lebih dari 0,6 persen.
Pada hari Selasa, administrasi Donald Trump mengembalikan sanksi yang menargetkan pembelian pemerintah Iran atas dolar AS, perdagangan Teheran dalam emas dan logam mulia lainnya, dan industri otomotifnya.
“Tentu saja dalam jangka pendek, tidak ada masalah serius tentang pasokan, tetapi seperti yang kami katakan dalam laporan itu, bahwa kita tidak bisa melepaskan diri dari kenyataan di akhir tahun,” ujar Neil Atkinson, kepala industri minyak dan divisi pasar di IEA, kepada CNBC Street Signs.
“Kita bisa berada dalam situasi yang berbeda di mana pasokan mungkin lebih terbatas dan mungkin akan ada risiko kenaikan harga minyak,” sambungnya.
TAGS : Iran minyak Amerika Serikat IEA
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/39221/Sanksi-AS-ke-Iran-Ganggu-Pasar-Minyak-Dunia/