Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berjabat tangan dengan Komando Pasifik Amerika Serikat, Harry Harris (L) ,saat Harris kunjungan ke Abe di kediaman resmi perdana menteri di Tokyo, Jepang, 16 November 2017 (Reuters/Kimimasa Mayama)
Washington – Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyetujui penjualan rudal anti-balistik ke Jepang untuk mempertahankan diri terhadap ancaman nuklir dan rudal yang terus berlanjut dari Korea Utara (Korut).
Transaksi itu terjadi saat dua Korea mengadakan pembicaraan pertama mereka dalam lebih dari dua tahun yang bertujuan untuk memecahkan krisis mengenai program rudal nuklir Korea Utara.
Kesepakatan rudal tersebut menyusul peluncuran rudal Korea Utara, beberapa di antaranya berada di wilayah Jepang, dan uji coba nuklir keenam dan paling kuat.
Pada hari perundingan dua Korea, Departemen Luar Negeri AS meminta Kongres untuk menyetujui penjualan rudal senilai USD133 juta atau Rp1,5 triliun dari empat rudal dan perangkat keras terkait, yang dapat diluncurkan dari kapal perusak di laut atau dari sistem berbasis darat.
Penjualan rudal anti-balistik, yang dibuat oleh Raytheon Co (RTN.N) dan BAE Systems (BAES.L), mengikuti komitmen Presiden Trump untuk memberikan kemampuan pertahanan tambahan kepada sekutu-sekutunya dari oleh perilaku provokatif Pyongyang,” kata pejabat tersebut dilansir Reuters, Rabu (10/1)
Pada Desember tahun lalu, Jepang secara resmi memutuskan akan menambah sistem pertahanan rudal balistiknya dengan stasiun radar Aegis berbasis di AS dan pencegat.
Proposal untuk membangun dua baterai Aegis Ashore tanpa rudal kemungkinan akan menghabiskan biaya setidaknya USD2 miliar atau Rp26,9 triliun dan kemungkinan baru beroperasi hingga 2023 paling awal.
TAGS : Korea Utara Jepang Amerika Serikat Rudal
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/27588/Saat-Dua-Korea-Berunding-AS-Malah-Jual-Rudal-ke-Jepang/