Rusia Disebut Ingin Memecah Belah NATO
Bendera kebangsaan Rusia berkibar di dekakt para militer
New York – Proyek Nord Stream 2, yang rencananya mengangkut gas alam dari Rusia ke Jerman melalui Laut Baltik, disebut usaha untuk memecah belah Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Proyek yang dijadwalkan beroperasi pada 2020, pipa ini menjadi bulan-bulanan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump beberapa hari terakhir. Rabu sebelumnya,Trump mengatakan,”Jerman jadi tawanan Rusia karena proyek tersebut”.
“Jerman akan ditawan Rusia karena mereka akan mendapatkan 60 hingga 70 persen kebutuhan energi dari Rusia dengan pipa baru ini,” ujar Trump di hari pertama KTT NATO di Brussles.
“Kami harus melindungi Anda dari Rusia, tapi Anda membayar jutaan dolar kepada Rusia untuk energi?” tambahnya.
Ekonom energi dari University of Houston Ed Hirs, mengatakan, Rusia ingin memecah belah NATO. Karean itu Trump khawatir Jerman beralih ke alternatif lebih murah (untuk gas alam) dengan mengorbankan persekutuan strategis dengan NATO dan blok barat.”
“Ini adalah senjata,” ujar Hirs tentang pipa dan gas alam dari Rusia.
“Ini adalah senjata yang strategis dan ekonomis. Mereka bisa memotong persediaan gas ke Jerman dan merusak perekonomian Jerman tanpa harus menembakkan satu peluru pun,” tukas dia.
Setahun belakangan, Trump sangat kritis terhadap NATO. Dia juga menuntut negara-negara NATO lain untuk membayarkan bagian belanja pertahanan mereka, alih-alih membiarkan AS menanggung beban finansial terbesar organisasi tersebut.
Ia juga mengatakan, ketergantungan berlebihan Jerman atas gas alam Rusia adalah hal teramat buruk bagi NATO.
“Ini bukan sekadar analisis Trump. Ini adalah analisis strategis yang sudah dibuat oleh banyak orang di pemerintahan AS,” ucap Hirs.
“Ini adalah permasalahan yang sudah diakui oleh Kementerian Pertakanan, Badan Keamanan Nasional, semua orang di Washington, Partai Republik maupun Partai Demokrat,” terangnya. (aa)
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/37848/Rusia-Disebut-Ingin-Memecah-Belah-NATO/