Rohingya di Bangladesh Darurat Bantuan
Pengungsi Rohingya tiba dengan kapal di Shah Parir Dwip di sisi barat Sungai Naf setelah melarikan diri dari kekerasan di Myanmar ( Foto: AFP)
Jakarta – Kepala badan urusan pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan, pemerintah Bangladesh membutuhkan bantuan internasional yang lebih besar untuk memberi makan dan melindungi 436.000 warga Rohingya.
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi mengatakan ada tantangan besar usai mengunjungi kamp-kamp yang melimpah di sekitar Cox`s Bazar di Bangladesh selatan.
“Saya dikejutkan oleh besarnya kebutuhan mereka (Rohingya). Mereka membutuhkan segalanya, mereka membutuhkan makanan, mereka membutuhkan air bersih, mereka butuh tempat berlindung, mereka memerlukan perawatan kesehatan yang tepat,“ katanya kepada wartawan.
“Saya mengapreasiasi uluran tangan warga lokal yang turut membantu, namun sekarang perlu ditingkatkan dari bantuan internasional berupa keuangan dan material,“ tambah Grandi, dilansir Al jazeera, Senin (25/9).
PBB mengatakan pada Minggu, sekitar 436.000 warga etnis Rohingya, seorang minoritas Muslim tanpa kewarganegaraan, tiba dari negara bagian Rakhine di Myanmar sejak kekerasan pecah di negaranya sebulan yang lalu.
Grandi mengatakan, meski arus masuk pengunsi melambat dalam beberapa hari terakhir namun tidak mungkin untuk mengatakan apakah akan terjadi lebih banyak lagi.
Saat ini, badan-badan PBB mengatakan, sulit untuk memastikan bantuan didistribusikan secara merata karena pengungsi tidak berdokumen dan masih berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Grandi mengatakan skala masuknya yang ia sebut sebagai darurat pengungsi tercepat dan paling mendesak di duniamembuat sulit untuk menilai kebutuhan dengan cepat.
Pada Minggu UNICEF mengatakan sebuah pesawat yang membawa 100 ton bantuan darurat dari Eropa, termasuk tablet pemurni air, barang saniter dan terpal plastik, telah mencapai Bangladesh.
TAGS : PBB UNCHR Rohingya Myanmar Bangladesh
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/22277/Rohingya-di-Bangladesh-Darurat-Bantuan/