Marcus Chu menunjukkan masker yang dibuat dari printer tiga dimensi (Foto: Facebook Therese Ng)
Manila, Jurnas.com – Seorang remaja di Filipina memanfaatkan waktu luangnya untuk membuat lusinan pelindung wajah plastik, dengan menggunakan printer tiga dimensi (3D) rumahnya.
Hal ini dia lakukan dalam upaya melindungi pekerja medis, yang saat ini sedang berjuang menghadapi lonjakan kasus virus corona baru (Covid-19).
Marcus Chu (16) telah menghasilkan lebih dari 80 layar pelindung, dan membantu para staf medis yang berisiko terpapar virus menular di tengah krisis alat pelindung diri (APD).
Dikutip dari Channel News Asia pada Kamis (2/4), Chu mengatakan printer 3D-nya adalah hadiah Natal yang datang pada waktu yang tepat.
“Saya merasa ini adalah kesempatan saya untuk akhirnya membantu dalam situasi yang sangat serius, bahkan jika itu hanya sedikit,” kata siswa kelas 10 SMA itu.
Dia awalnya menggunakan desain open-source yang dia temukan di Internet untuk membuat bingkai pelindung, tetapi akhirnya menemukan cara untuk mengubah desain sehingga dapat diproduksi lebih cepat dan dengan lebih sedikit bahan.
Keluarganya kemudian menyumbangkan pelindung wajah tersebut ke empat rumah sakit berbeda di Manila, Filipina.
Diketahui, lebih dari setengah dari 107 juta penduduk Filipina saat ini sedang menjalani karantina rumahan. Covid-19 menjadi ujian besar terhadap sistem kesehatan negara itu, sementara para ahli belum dapat memastikan luas penyebarannya karena tingkat pengujian yang lambat.
Setidaknya dari 96 kematian akibar virus corona, 13 di antaranya merupakan tenaga medis, dari total 2.311 kasus positif per 1 April.
TAGS : Pelindung Wajah Plastik Remaja Filipina Printer Tiga Dimensi Covid-19
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/69915/Remaja-SMA-Ciptakan-Pelindung-Wajah-Plastik-dari-Printer-3D/