Presiden Paraguay Mario Abdo Benitez (Foto: AFP)
Jakarta – Pasca Presiden Paraguay Mario Abdo Benitez mengumumkan rencana pemindahan kantor kedutaannya di Israel, dari Yerusalem ke Tel Aviv pada Rabu (5/9) kemarin, Palestina dan Israel langsung bereaksi.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu seketika memerintahkan penutupan misinya di negara Amerika Selatan tersebut, sebagai bentuk pembalasan.
“Israel memandang keputusan serius dari Paraguay dapat mengganggu hubungan bilateral kedua negara,” kata Netanyahu lewat akun Twitternya.
Sementara dilansir dari AFP, Palestina melalui Menteri Luar Negeri Riyad al-Maliki berjanji akan segera membuka kedutaan besar di ibu kota Paraguay Asuncion.
Sebelumnya, keputusan memindahkan kedutaan dari Tel Aviv diambil oleh pendahulu Abdo Benitez, Horacio Cartes, tak lama setelah Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan merelokasi kedutaannya ke Yerusalem.
Cartes bahkan bergabung dengan Netanyahu dalam upacara pembukaan kedutaan baru di Yerusalem pada Mei lalu.
Abdo Benitez yang sudah menjadi presiden terpilih pada saat itu, mempertanyakan keputusan Cartes, dan mengeluh bahwa dia tidak pernah diajak konsultasi.
“Saya tidak berpikir ini akan mengganggu saudara-saudara dan teman-teman Israel kita,” kata Menteri Luar Negeri Paraguay Luis Castiglioni.
“Ada lebih dari 85 negara yang menyimpan kedutaan mereka di Tel Aviv dan kami adalah sekutu bersejarah Israel,” imbuhnya.
“Jangan lupa bahwa suara Paraguay adalah suara yang menentukan dalam pembentukan Israel,” tandasnya.
TAGS : Israel Palestina Paraguay
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/40390/Reaksi-Palestina-dan-Israel-Soal-Pemindahan-Kedubes-Paraguay/