Ibu Negara Afganistan Rula Ghani | foto: Humas KPPPA
Jakarta – Sudah 40 tahun Afganistan mencari perdamaian, namun hingga saat ini negara tersebut tetap saja dilanda konflik. Sebanyak 20 kelompok bersenjata, berperang tanpa ampun, demi memaksakan kepentingan mereka kepada rakyat Afganistan.
Berdasarkan penuturan Ibu Negara Afganistan, Rula Ghani, para ibu rumah tangga di Aghanistan sudah terbiasa merasa khawatir ketika melepas anak mereka ke sekolah. Ledakan bom di mana-mana, menuntut mereka harus ikhlas setiap saat.
“Rakyat Afganistan sudah lelah berperang. Terutama kaum perempuan. Mereka lelah khawatir ketika mengirim anak pada pagi hari, apakah akan kembali lagi pada sore harinya. Atau ketika mereka ke pasar, apakah bisa kembali ke rumah,” kata Rula Ghani .
Hal demikian lah yang menggugah hati Rula bergerak mewujudkan perdamaian di negaranya. Meski di panggung politik, dia tidak memiliki kewenangan apapun, Rula optimistis mampu mencari jalan keluar dengan cara lain, yakni menumbuhkan kesadaran di level keluarga.
Bagi Rula, sosok perempuan di tengah keluarga adalah faktor penentu dalam mengatasi konflik di Afganistan. Alasannya, perempuan punya kesempatan mendidik anak-anak mereka, dan juga dianggap mampu mendorong anggota keluarga lainnya menahan diri untuk tidak terlibat dalam konflik yang berkepanjangan.
“Mereka bisa berkata kepada anak-anak dan saudara, ’ayo cari solusinya. Kamu dengan mereka itu bersaudara. Mengapa kalian harus berperang?’ itulah yang persisnya saya lakukan kali ini,” ujar Rula.
Rula menambahkan, perdamaian bukan saja dengan melibatkan pihak-pihak yang bertikai. Justru, lebih mendasar dari itu, keluargalah menjadi tempat paling efektif untuk menanamkan nilai-nilai perdamaian.
TAGS : Afganistan Rula Ghani Perempuan dan Anak KPPPA
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/25873/Rakyat-Afganistan-Sudah-Lelah-Berperang/