Take a fresh look at your lifestyle.

Puncak Hakteknas, Menristekdikti Singgung Anggaran Riset

0
Puncak Hakteknas, Menristekdikti Singgung Anggaran Riset

Menteri Riset dan Dikti Mohamad Nasir

Pekanbaru – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyinggung anggaran riset, saat memberi sambutan acara puncak Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-23 di Komplek Gubernur Riau, Pekanbaru, Riau, pada Jumat (10/8).

Di hadapan Presiden RI ke-3 BJ Habibie, Gubernur Riau Arsyadjuliandi, Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono X, para Kepala LPNK, Pejabat Eselon I dan II K/L, Direktur BUMN, para rektor dan pimpinan perguruan tinggi, dan mahasiswa, Menteri Nasir menyebut optimalisasi anggaran riset masih minim.



Tercatat, lanjut Nasir, dari total Rp24,9 triliun anggaran untuk riset, hanya Rp10,9 triliun yang menghasilkan riset dan pengembangan. Sementara sisanya diecer.

“Lebih dari setengahnya, yakni Rp14 triliun belum menghasilkan output riset yang maksimal. Itulah sebabnya bapak presiden menekankan bahwa anggaran risetnya tidak boleh diecer,” ujar Menristekdikti.

Karena itu, untuk mengoptimalkan riset dan pemanfaatannya, Nasir menyebut pelaksanaan riset di Indonesia harus menginduk pada Peraturan Presiden 38 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) supaya lebih terfokus dan futuristik.

“Keberadaan RIRN menjadi sangat strategis karena dirancang secara holistik, lintas institusi, lintas ranah dan berdasarkan fokus riset,” jelasnya.

RIRN merupakan pedoman dan peta jalan riset untuk pengembangan iptek dan inovasi jangka menengah dan panjang, yakni dengan mengintegrasikan program riset setiap kementerian lembaga, pemerintah daerah, dan masyarakat atau komunitas peneliti.
Nasir memaparkan, saat ini pemanfaatan iptek dan inovasi bagi masyarakat, khususnya pelaku ekonomi dan industri masih belum optimal.

BACA JUGA  Dekan FMP Unhan Beri Kuliah Umum di Universitas Pertahanan Rumania

Dengan demikian, tugas pemerintah untuk mendorong sinergi antar institusi iptek dan pelaku industri, sehingga iptek dan inovasi memberikan kontribusi maksimal.

“Juga harus dibenahi adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia, sebagai faktor kunci keberhasilan pendidikan, penelitian, dan pengembangan iptek dan inovasi,” tutur Nasir.

Sementara Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dalam sambutannya menyampaikan penerapan inovasi di Riau telah memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Riau. Hal ini ditandai dengan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang telah mengalami peningkatan sejak 2017 hingga menempati posisi ke-6 di Indonesia. Selain itu angka penduduk miskin di Provinsi Riau pun menurun dari 8,82% di tahun 2016 menjadi 7,41% di tahun 2017.

Gubernur berharap melalui peringatan Hakteknas kali ini menjadi momentum bangkitnya iptek dan penguasaa teknologi sebagai pilar pembangunan bangsa sehingga Indonesia bisa berdaya saing global.

Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Jumain Appe selaku Ketua Umum Panitia Hakteknas ke-23 dalam laporannya mengatakan, Hakteknas kali ini berlangsung semarak karena dihadiri oleh 2.000 komunitas iptek dan inovasi di seluruh Indonesia.

Selain itu panitia Hakteknas menggelar beragam rangkaian acara meliputi: (1) Launching (2) Lomba Produk Inovasi Nasional (kategori industri, startup dan masyarakat), (3) Bakti Inovasi Teknologi, meliputi pelatihan teknologi, praktik penanaman varietas unggul padi dan buah tropis, dan penyerahan bantuan produk inovasi kepada petani, nelayan dan pelaku usaha, (4) Anugerah Iptek dan Inovasi Nasional (8 kategori Anugerah), (5) Kegiatan Ilmiah (84 kegiatan ilmiah nasional dan internasional), (6) Side Event (jalan sehat, lomba karya tulis/ foto/ vlog bertajuk Iptek dan Inovasi, dan demonstrasi dan peragaan iptek keliling, dll), (7) Welcome Dinner, (8) Peringatan Hari Puncak, (9) Malam Apresiasi, dan (10) Ritech Expo (pameran produk inovasi teknologi).

“Dipamerkan juga produk inovasi teknologi terbaru yang dihasilkan oleh perguruan tinggi, lembaga litbang dan industri, khusus bidang fokus pangan dan energi di Ritech Expo dalam format pameran “eye cathcing”,” ujar Jumain.

Pameran Ritech Expo diikuti oleh kurang lebih 120 institusi yang berasal dari perguruan tinggi, Balitbang daerah, kementerian dan lembaga, dunia usaha/industri dan BUMN, unit utama dan program unggulan Kemenristekdikti, asosiasi dan komunitas, demo produk, workshop/seminar, temu bisnis, dan rangkaian perlombaan.

Pada kesempatan tersebut, Menristekdikti juga menyerahkan penghargaan kepada para pemenang Anugerah Iptek dan Inovasi 2018 untuk 8 kategori, yakni:

1. Anugerah Budhipura, untuk mengapresiasi prestasi Pemerintah Daerah Provinsi atas penguatan Sistem Inovasi Daerah, diberikan kepada: Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY);

2. Anugerah Budhipraja, untuk mengapresiasi prestasi Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota dalam penguatan Sistem Inovasi Daerah, dengan penerima: Pemerintah Kota Magelang;

3. Anugerah Widyapadhi, untuk mengapresiasi prestasi Perguruan Tinggi dalam membangun Sistem Inovasi melalui penguatan kebijakan, kelembagaan, sumber daya, dan jaringan inovasi untuk menghasilkan produk inovasi, dengan penerima: Institut Pertanian Bogor (IPB);

4. Anugerah Prayoga Sala, untuk mengapresiasi prestasi Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pusat Unggulan Iptek dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam membangun Sistem Inovasi melalui penguatan kebijakan, kelembagaan, sumber daya, dan jaringan inovasi untuk menghasilkan produk inovasi, dengan penerima: Pusat Sains Teknologi Atmosfer, LAPAN;

5. Anugerah Abyudaya, untuk mengapresiasi prestasi industri dalam pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan dan membangun Sistem Inovasi melalui penguatan kebijakan, kelembagaan, sumber daya, dan jaringan inovasi untuk menghasilkan produk inovasi, dengan penerima: PT. Industri Kereta Api (PT.INKA) ;

BACA JUGA  Ratusan Orang Meninggal, Fahri Minta Jokowi Evaluasi Pemilu 2019

6. Anugerah Adibrata, untuk mengapresiasi prestasi masyarakat ilmiah dalam menghasilkan produk inovasi, dengan penerima: Prof. Dr. Ir. Subagjo (ITB); dan

7. Anugerah Labdha Kretya, untuk mengapresiasi prestasi masyarakat umum dalam menghasilkan produk inovasi, dengan penerima: D. Rubiyanto Hadi Pramono;

8. Anugerah Widya Kridha, untuk mengapresiasi prestasi lembaga non-pemerintah dan kelompok masyarakat atas dukungannya dalam mendorong penguatan sistem inovasi, dengan penerima: Cikarang Techno Park.

TAGS : Hakteknas Riset Kemristekdikti

This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin

Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/39152/Puncak-Hakteknas-Menristekdikti-Singgung-Anggaran-Riset/

Leave A Reply

Your email address will not be published.