Demo tenaga honorer (Foto: Solopos)
Jakarta – Koordinator Daerah Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) Kabupaten Bogor, Prabowo Yuwana menuntut pemerintah menunda perekrutan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Alasannya, masih banyak para honorer K2 yang hingga kini menanti kejelasan dari pemerintah.
“Kami meminta pemerintah menolak atau menunda perekrutan CPNS umum, sebelum menuntaskan sisa eks-K2 yang tersisa,” ujar Prabowo saat dihubungi Jurnas.com, pada Kamis (20/9) di Jakarta.
Seperti diketahui, pembukaan formasi CPNS tahun ini menuai protes dari para honorer K2. Mereka menuntut diangkat sebagai CPNS, karena sudah mengabdi belasan hingga puluhan tahun sebagai guru honorer.
Sementara sebagian besar guru honorer tak bisa mendaftar dengan alasan berusia di atas 35 tahun, yang merupakan salah satu syarat pendaftaran CPNS.
Sehingga atas pertimbangan tersebut, Prabowo meminta pemerintah mengangkat guru honorer K2 menjadi CPNS, berdasarkan usia pengabdian yang paling lama. “Mereka rata-rata sudah mengabdi 12 sampai 20 tahun,” ungkapnya.
Ancam Mogok Massal
Prabowo menuturkan, demonstrasi dan aksi mogok menolak perekrutan CPNS sudah dilakukan oleh tenaga honorer K2 di Kabupaten Bogor sejak minggu lalu.
Honorer K2 lintas profesi, baik tenaga teknik, tenaga pendidik, maupun SKPN lainnya menuntut pemerintah segera mengangkat mereka sebagai CPNS.
Aksi demonstrasi ini, menurut Prabowo, belum diketahui kapan persisnya akan berhenti. Dia hanya menyebut kemungkinan aksi-aksi serupa lainnya akan menyusul dalam volume yang lebih besar.
“Mungkin demi ini akan terus merebak ke mana-mana seluruh penjuru nusantara,” kata Prabowo.
TAGS : Pendidikan Honorer CPNS
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/41040/Prabowo-Tuntut-Pemerintah-Tunda-Perekrutan-CPNS/