Potret Kemiskinan di Raja Ampat Jadi Sorotan Media Asing
Raja Ampat
Jakarta – “Kemiskinan di Dalam Surga: Sisi Gelap Pariwisata Baru di Indonesia”, begitulah AFP pada Jumat (22/9) menggambarkan kemiskinan yang terdapat di Raja Ampat, Papua. Kekayaan yang dikandung oleh bumi Cenderawasih, tak serta-merta membuat penduduknya sejahtera.
Raja Ampat atau Empat Raja terdiri dari 1.500 pulau, dan menjadi rumah bagi 1.400 jenis ikan serta 600 spesies terumbu karang. Kekayaan ini yang menjadikan Raja Ampat punya pesona di mata turis mancanegara maupun domestik.
“Kami pernah pergi ke jutaan pulau di dunia, tapi Raja Ampat punya pesona yang paling indah,” kata seorang turis asal Kanada kepada AFP.
Keindahan Raja Ampat ternyata tak diiringi dengan kesejahteraan penduduk sekitar, menurut AFP. Dua jam perjalan dari ibu kota Raja Ampat, Waisai, masih banyak ditemukan penduduk yang tinggal di bawah garis kemiskinan. Kekurangan listrik hingga kesulitan mencari air bersih. Sementara untuk bersekolah, anak-anak harus menempuh perjalan beberapa mil jauhnya.
Kepada AFP, penduduk mengungkapkan bahwa mereka tidak pernah tersentuh meskipun jumlah turis ke Raja Ampat mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Padahal menurut data yang diperoleh dari pemerintah daerah, wisawatan yang datang ke sana mencapai 15.000 orang per tahun.
“Mereka menyakiti kami, orang-orang pribumi. Mereka mengambil tanah, air, dan hutan kami. Kami merasa dikhianati,” kata Walikota Paul, yang juga merangkap sebagai Kepala Suku Byak Betew.
Pada 2014 lalu, Presiden Joko Widodo pernah menjanjikan pembangunan di Papua. Akan tetapi, penduduk di sekitar Raja Ampat belum merasakan janji tersebut.
“Tidak ada perubahan. Festival Tahunan Raja Ampat, misalnya, menarik banyak turis. Tapi kami tidak mendapatkan apapun dari itu,” kata kepala Desa Saukabu.
TAGS : Raja Ampat Papua Kemiskinan
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/22167/Potret-Kemiskinan-di-Raja-Ampat-Jadi-Sorotan-Media-Asing/