Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah
Jakarta – Aksi damai Bela Palestina 1712, di Monumen Nasional (Monas) sebagai sikap tegas umat Islam atas ulah Presiden Amerika Serika (AS) yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, aksi damai Bela Palestina itu sebagai bentuk perlawanan terhadap sikap Trump. Sebab, Palestina merupakan negara Islam pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
“Aksi ini adalah aksi umat yang terluka. Pada 1945 Indonesia merdeka, ulama-ulama Palestina memfatwakan agar ummat Islam sedunia mendukung dan mengakui kemerdekaan negara kita. Itu adalah utang besar Indonesia kepada Palestina,” kata Fahri, di Monas, Jakarta, Minggu (17/12).
Tahun 1948, lanjut Fahri, sebuah negara fiktif bernama Israel menganeksasi Palestina. Maka, menurut Fahri, sejak itu ummat Islam seluruh dunia, termasuk di Indonesia terus terluka hingga kini.
“Ulah Israel dan Amerika mengambil Yerusalem menjadi ibukota adalah seperti mengorek luka lama umat Islam,” tegasnya.
Diketahui, umat Muslim menggelar aksi damai Bela Palestina, di Monas. Aksi damai tersebut menentang sikap Presiden AS Donald Trump yang secara sepihak menyatakan Yerusalem sebagai ibukota Israel.
TAGS : Donald Trump Palestina Israel DPR
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/26473/Pimpinan-DPR-Amerika-Korek-Luka-Lama-Umat-Islam/