Mentri Luar Negeri Rusia Surgei Lavrov (Reuters/Surgei Karpukhin)
Tehran – Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Washington akan mengirim pesan buruk jika berjalan menjauh dari kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan pada bulan Oktober ia tidak akan menyatakan bahwa Teheran mematuhi kesepakatan tersebut, yang juga dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JPCOA). Trump mengatakan pada akhirnya dapat menghentikan kesepakatan nuklir 2015.
“Jika Amerika Serikat keluar dari kesepakatan ini, tidak akan sangat kredibel di mata orang-orang yang sekarang diminta untuk membatalkan program nuklir mereka sendiri seperti Korea Utara,” kata Lavrov, dalam sebuah konferensi di Roma dilansir Reuters, Sabtu (2/12)
Ia menambahkan bahwa banyak analis secara serius dan pejabat di Washington memahami hal ini.
Menteri Rusia dengan keras mengecam komentar yang dibuat oleh Duta Besar Amerika Serika untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Nikki Haley, yang awal pekan ini memperingatkan bahwa kepemimpinan Korea Utara akan hancur, jika perang meletus setelah Pyongyang melakukan uji coba rudal paling canggih pekan lalu.
“Jika, seseorang benar-benar ingin menggunakan kekuatan, itu karena perwakilan Ameriak Serikat untuk PBB meletakkannya, menghancurkan Korea Utara. Maka, saya pikir itu bermain dengan api dan kesalahan besar,” kata menteri luar negeri Rusia.
TAGS : Rusia Korea Utara Amerika Serikat
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/25702/Pesan-Rusia-Jika-Trump–Keluar-dari-Kesepakatan-Nuklir/