Imigran Venezuela di Peru (Foto: AFP)
Lima – Peru menutup perbatasannya bagi imigran Venezuela yang tidak memiliki paspor pada Sabtu (25/8), setelah kebijakan masuk Peru tanpa paspor berakhir hari ini.
Dilansir dari AFP, tercatat sudah ribuan orang melarikan diri dari Venezuela, menyusul krisis ekonomi dan politik di negara tersebut.
Peru menjadi pilihan karena dinilai dekat, terutama Lima mengumumkan membuka perbatasan selama satu minggu pada pekan lalu bagi warga Venezuela yang tidak memiliki paspor.
Diketahui, Ekuador membuka `koridor kemanusiaan` pada Jumat lalu, dan membuka pembatasan untuk memfasilitasi perjalanan imigran Venezuela ke Peru.
Menteri Dalam Negeri Mauro Toscanini mengatakan, 35 bus penuh migran telah bergerak di sepanjang rute yang dibuka otoritas ke Peru.
“Kami tiba di sini karena orang Ekuador membawa kami naik lima bus di bawah pengawalan,” kata Virginia Velasquez. Dia berhasil menyelinap ke Peru hanya beberapa menit sebelum tengah malam.
“Terima kasih Tuhan, aku ada di Peru,” tambah Felipe Fernandez, 15 tahun, yang datang bersama orang tuanya dan saudara laki-lakinya.
Peru adalah salah satu ekonomi yang tumbuh paling cepat di kawasan itu dengan pertumbuhan 4,7 persen diproyeksikan untuk tahun depan.
Tetapi sentimen anti-imigran terus meningkat, dan persyaratan ketat untuk Venezuela mendapat dukungan rakyat. Saat ini sudah ada sekitar 400.000 orang Venezuela di Peru.
“Kami minta maaf untuk orang-orang Venezuela, tetapi mereka mengambil pekerjaan dari Peru,” kata Giannella Jaramillo, yang mengelola kios pakaian di Aguas Verdes, sebuah kota yang berbatasan dengan Ekuador.
“Sulit untuk membantu lebih banyak orang,” tandasnya.
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/39845/Peru-Tutup-Perbatasan-bagi-Imigran-Venezuela-tanpa-Paspor/