Take a fresh look at your lifestyle.

"Pendekar" Tim 11 Menyeret Bupati Kukar

0
"Pendekar" Tim 11 Menyeret Bupati Kukar

Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari mengenakan rompi orange milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai menjalani pemeriksaan pertama dan langsung ditahan. (Jurnas.com/Rangga Tranggana)

Jakarta – Perempuan itu mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan mengenakan pakaian serba hitam. Hijab dan sepatunya juga hitam.  Kalau biasanya terduga koruptor masuk KPK bermuka geram, namun perempuan terlihat santai dan tersenyum.

Perempuan itu Rita Widyasari, Bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Pada Jumat (6/10), dia diperiksa perdana KPK. Namun pada malam harinya, balutan serba hitam dipadu lapisan rompi orange. Pentolan Partai Golkar Kaltim ini, langsung dibui. Dia diantar  ke Rutan Klas I Cipinang cabang Gedung Merah Putih, Jalan Kuningan Persada Kavling 4.

Dan sejak itulah, Rita harus wira wiri ke gedung KPK. Dia menjadi tersangka  dengan dua sangkaan. Yakni diduga menerima gratifikasi terkait dengan jabatannya dan menerima suap. Rita diduga menerima gratifikasi  uang sebesar USD 775 ribu atau setara Rp 6,975 miliar. Penerimaan itu berkaitan dengan sejumlah proyek di Kutai Kartanegara selama masa jabatan tersangka.

Dan dalam kasus suap, Rita diduga menerima suap dari Hery Susanto Gun selaku Dirut PT Sawit Golden Prima senilai Rp 6 miliar sekitar bulan Juli dan Agustus 2010. Kabarnya, untuk memuluskan perizinan lokasi perkebunan sawit di Desa Kupang Baru Kecamatan Muara Kaman. Hery yang dikenal sapaan Abun ini juga jadi tersangka.

Selain Rita dan Hery, ada Khairuddin yang juga jadi tersangka dan ditahan KPK. Dia menjabat sebagai komisaris PT Media Bangun Bersama. Sosok inilah yang dikabarkan punya peran penting mengalirkan jurus gratifikasi kepada Rita. Dan Khairuddin punya rekan-rekan yang bertugas memuluskan semua pasokan bancakan buat juragannya, Rita Widyasari.

BACA JUGA  Tukang Impor, Mendag Dinilai Ciderai Nawacita Jokowi

Rekanan Khairuddin itu dikenal dengan julukan “Tim 11” alias ada 11 orang yang berbagi tugas. Satu orang sudah meninggal dunia ketika musibah jembatan Kukar Ambruk. Dan akhirnya hanya sisa 10 orang. Sudah kadung, kelompok ini tetap disebut Tim 11.

“Kelompok itu (Tim 11) udah terkenal di Kaltim. Mereka “jagoannya” Kukar. Kalau mau ketemu Bupati Rita atau pekerjaan di Kukar, harus berhadapan dengan Tim 11 itu. Bahkan ada teman yang tadinya senasib susah, pas masuk lingkaran Tim 11 jadi angkuh. Mereka kayak pendekar,” ujar sumber Jurnas saat ditemui usai menyerahkan aduan kepada KPK pada pertengahan Agustus terkait korupsi di Kukar.

Jurnas.com menerima kopian dokumen aduan itu. Selain memaparkan kasus masalahnya, dokumen itu juga melampirkan struktur, nama, jabatan dan kontak para personil Tim 11.

Inilah struktur Tim 11 Kutai Kartanegara.

"Pendekar" Tim 11 Menyeret Bupati Kukar

Yang menarik dari dokumen pada bagian personil Tim 11 itu, dicantumkan juga catatan yang isinya antara lain:

  • Khairudin, Fajri Tridalaksana, Dedi Sudarya, Muhammad Iskandar terlibat kasus
       bansos Kutai Kartanegara 2005 – 2006 sebesar Rp 29.573.600.000,-
  • Khairudin, Dedi Sudarya terlibat kasus dana operasional DPRD Kutai Kartanegara
      tahun 2005 senilai Rp 2,67 miliar.
  • Erwinsyah terlibat (tersangka) dalam kasus dana penyertaan modal Pemkab Kutai
    Kartanegara ke Perusda Tunggang Parangan tahun 2011 sebesar Rp 10 miliar.

Rita Widyasari mengaku pernah diingatkan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak soal Tim 11. Peringatan itu disampaikan saat sang Gubernur memberikan pidato. “Pidatonya saja, katanya Bupati itu nggak boleh punya staf khusus, nggak boleh punya tim-tim yang disebut tim 11,” ungkap Rita.

Itu dikatakan usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk melengkapi berkas dengan tersangka Dirut PT Sawit Golden Prima, Hery Susanto Gun, di gedung KPK, Jakarta, Jumat (13/10/2017)

Peringatan itu bukan tanpa sebab. Pasalnya, Rita pernah berfoto dengan  sejumlah orang. Foto itu digunakan Rita dalam gambar profil Blackberry Massanger (BBM). “Itu karena pic (foto, red)  BBM saya pernah berfoto dengan 11 orang. Kemudian pak Gubernur saat itu pernah bilang, `Itu tim 11.`,” ungkap Rita.

Meski disebut orang-orang itu Tim 11 oleh sang Gubernur, Rita berdalih tak mengerti soal tim 11. “Saya ini nggak ngerti apa itu maksudnya tim 11, dan mereka tidak punya SK dan sebagainya,” ujar dia.

Tim 11 diduga merupakan kelompok di lingkaran dekat Rita yang terdiri dari 11 orang dengan beragam latar belakang. “Nggak ada. Saya memang nggak punya tim. Saya hanya punya tim kesebelasan Mitra Kukar,” tandas Rita.

“Kasihan Bupati Rita. Dia sebenarnya tidak tahu sama sekali soal Tim 11. Tapi memang, nama Tim 11 cukup terkenal di Kalimantan Timur. Namun bisa saja kasus ini sengaja dihembuskan untuk menggoyangkan kekuatan Rita  menuju kandidat kuat Gubernur Kaltim,” ujar Ahmad Basori, mantan orang dekat Bupati Kukar, Syaukani HR yang juga  ayah Rita Widyasari yang sudah meninggal dunia.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan mengatakan, akan terus menyelidiki sepak terjang Tim 11 dan keterlibatannya dalam kasus gratifikasi di Kukar yang menjerat Rita Widyasari. “Kita akan telusuri semuanya,” ujarnya.

Kata Basaria lagi,  memastikan kasus dugaan suap dan penerimaan gratifikasi yang menjerat Ketua DPD Partai Golkar Kalimatan Timur itu akan ditindaklanjuti dengan sangkaan TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang). KPK sejauh ini telah menyita empat mobil mewah Rita yang diduga berkaitan dengan kasus dugaan suap dan gratifikasi. Empat mobil mewah yang telah disita itu yakni, Mobil Hummer tipe H3, Toyota Vellfire, Ford Everest dan Land Cruiser.

BACA JUGA  KPK Dukung Tim Pemantauan Kasus Hukum Novel

Apa kata Rita Widyasari? “Jadi bagi saya, saya tetap tidak merasa bersalah. Saya selalu mengatakan dengan segala keyakinan, kalau berdusta itu kan ada pasalnya,” ujarnya.

 

TAGS : Rita Widyasari Kutai Kartanegara Khairuddin

This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin

Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/23246/Pendekar-Tim-11-Menyeret-Bupati-Kukar/

Leave A Reply

Your email address will not be published.