Thawaf di Mekkah (foto: ESQ Tour)
Kuala Lumpur – Sejumlah calon jemaah haji (calhaj) asal Malaysia memprotes pemerintah Arab Saudi. Pasalnya, pendaftaran elektronik untuk musim haji tahun ini sudah ditutup oleh kerajaan, sebelum tanggal penutupan yang sudah disepakati.
Organisasi pemantauan global Al-Haramain Watch pun menjadi sasaran keluhan calhaj Malaysia. Sebagian besar calhaj meminta agar Saudi berkenan menambah jumlah haji untuk Malaysia.
Sementara dilansir dari Asian Correspondent, lebih dari tiga juta warga Malaysia juga mendesak Dana Manajemen untuk Jemaah Haji Malaysia (Malaysian Pilgrims` Management Funds), supaya mengajukan penambahan kuota kepada Kerajaan Saudi.
Namun sayang, Arab Saudi berulang kali menolak permintaan tersebut, dan menegaskan tidak akan ada penambahan kuota.
“Saya tidak tahu kapan giliran saya berhaji. Saya sudah menabung selama bertahun-tahun, dan saya sangat marah karena tidak diizinkan berhaji (tahun ini),” ujar salah seorang calon jemaah berusia 73 tahun.
Diketahui, Al-Haramain Watch merupakan badan independen yang didirikan dewan internasional pada awal 2018, dengan tujuan memastikan pengelolaan situs-situs suci tepat sasaran.
Al-Haramain Watch juga difungsikan untuk mencegah terjadinya politisasi haji dan umrah oleh pemerintah Saudi.
Menyikapi keluhan tersebut, Al-Haramain Watch mengaku sudah meminta Saudi menambah kuota untuk Malaysia. Oranisasi tersebut mengimbau Saudi tak menghalangi umat Islam melakukan ritual sucinya.
Salah satu komisi di bawah Al-Haramain Watch juga menyarankan Saudi menggunakan pengalamannya dalam pengelolaan haji dan umrah.
TAGS : Haji Umrah Al-Haramain Watch Arab Saudi
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin