Ilustrasi kecurangan ujian (Foto: Wired)
Jakarta – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengungkapkan ada temuan indikasi kecurangan dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di panitia lokal (panlok) Makassar.
Salah satu indikasi kecurangan tersebut, kata Menristekdikti, yakni peserta yang bersangkutan tercatat mendaftar lebih dari satu kali. Hal itu pun menimbulkan kecurigaan panitia.
“Dia mendaftar berulang-ulang, sampai sepuluh kali lebih. Kemungkinan supaya dia bisa duduk berdekatan dengan calon yang dijadikan joki itu,” ungkap Menteri Nasir saat mengecek pelaksanaan ujian keterampilan SBMPTN di Universitas Negeri Jakarta, pada Rabu (9/5).
Menristekdikti melanjutkan, indikasi kedua yang ditemukan oleh panitia ialah peserta tersebut mengabaikan arahan panitia saat diminta mengisi nama dan nomor tes. Ada kemungkinan soal yang telah dikerjakan oleh joki, akan ditukar kepada peserta.
Beruntung, kata Nasir, panitia segera bertindak. Tempat duduk kedua peserta terdaftar itu dipindahkan saat itu juga. Kendati kemudian ada pernyataan bernada protes dari keduanya.
“Saya ingin mendalami lagi, mereka yang melakukan hal ini berarti ada abuse yang mereka lakukan dan ada dorongan berbuat curang,” katanya.
Menristekdikti membenarkan bahwa peserta itu adalah seorang mahasiswa. Karena itu, dia meminta rektor untuk memberi sanksi tegas bila mahasiswa tersebut terbukti akan merencanakan kecurangan.
“Walau belum ada kejadian, saya minta rektor untuk bertindak kalau itu mahasiswa dari perguruan tinggi,” tegasnya.
TAGS : Pendidikan SBMPTN Kemristekdikti
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/34051/Pemerintah-Temukan-Indikasi-Kecurangan-SBMPTN-di-Makassar/