Pemerintah Iran Surati PBB untuk Menghentikan Kekerasan Myanmar
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif
Jakarta – Pemerintah Iran meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk bertindak cepat untuk menghentikan kekejaman yang dilakukan militer Myanmar terhadap minoritas etnis Rohingy dan mengembalikan hak-hak dasar mereka.
Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Jumat (8/9), Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif mendesak PBB melakukan tindakan untuk mengatasi kekerasan yang berlangsung puluhan tahun dan situasi yang mengancam Rohingya.
“Dukungan PBB untuk memastikan bantuan kemanusiaan bagi orang-orang yang membutuhkan dan menemukan solusi berkelanjutan untuk krisis sangat penting dan sangat dibutuhkan. Iran siap membantu menemukan solusi yang tahan lama terhadap krisis tersebut,“ tulisna
Rohingya adalah kelompok etnis Muslim di negara mayoritas Buddhis dari sekitar satu juta dari total 50 juta penduduk. Negara bagian Rakhine di Myanmar barat laut, salah satu negara termiskin menghadapi kekerasan sejak 25 Agustus, ketika beberapa pos militer Myanmar diserang oleh kelompok-kelompok gerilyawan Rohingya.
Pasukan tentara Myanmar melakukan tindakan keras terhadap orang Rohingya sebagai pembalasan, yang menyebabkan ratusan orang tewas dan memaksa hampir 270.000 orang melarikan diri ke Bangladesh.
Zarif meratapi bahwa pemerintah Myanmar sejauh ini gagal memenuhi tuntutan minimum untuk melindungi masyarakat Muslim dan membawa keadilan kepada mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman tersebut.
“Jika pelanggaran HAM yang sistematis dan ekstensif terhadap hak asasi manusia Muslim Rohingya tidak dijaga, hal itu akan mendorong ekstremisme dan menghasut kekerasan bahkan di luar perbatasan Myanmar dan menjadi faktor yang tidak stabil untuk seluruh wilayah,“ kata Zarif dalam surat yang dirilis Fars News Agency.
Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, harus mencegah genosida etnis Rohingya di Myanmar. Ia mengkritik pemenang Nobel tersebut karena kelambanannya.
Maka tak pelak, sejumlah demonstrasi di seluruh dunia meminta Komite Nobel Norwegia untuk mencabut hadiah Nobel Perdamaian yang diberikan kepada Suu Kyi karena keterlibatannya secara implisit.
TAGS : Myanmar Rohingya Bangladesh Iran PBB
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/21537/Pemerintah-Iran-Surati-PBB-untuk-Menghentikan-Kekerasan-Myanmar/