Logo PBB (Foto: Beapeacekeeper)
Yerusalem – Komisioner Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA), Pierre Kraehenuehl tak mempermasalahkan kebijakan Amerika Serikat terkait pemangkasan anggaran dana untuk lembaga pengungsi Palestina UNRWA, akibat protes pemindahan ibu kota Israel ke Yerusalem.
Kendati demikian, dia memperingatkan bahwa upaya tersebut tidak serta-merta membuat permasalahan pengungsi di negara Timur Tengah itu berhenti.
“Tidak cukup sekedar berharap, lalu lima juta orang pergi,” kata Pierre dilansir dari Associated Press, pada Jumat (24/8).
Pierre menuturkan, pada Januari lalu AS sebagai pendonor terbesar telah memangkas bantuan sebesar US$300 juta , dari kontribusi tahunannya kepada UNRWA. Akibat kebijakan tersebut, UNRWA kini mengalami krisis keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Meski telah mengumpulkan uang dari negara lain, UNRWA masih kekurangan lebih dari US$200 juta. Akibatnya, lebih dari 100 karyawan yang bekerja di Jalur Gaza terpaksa dirumahkan, dan pemotongan jam kerja 500 karyawan.
“Tampaknya dana kemanusiaan untuk UNRWA terjebak dalam polarisasi yang mendalam,” terangnya.
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/39786/PBB-Peringatkan-AS-Soal-Pemangkasan-Anggaran-UNRWA/