Ilustrasi Pekerja Seks Komersial (PKS)
Pattaya – Ada yang menarik dari slogan di salah satu t-shirt yang dijual untuk para turis di Pattaya, yakni, “good guys go to heaven, bad guys go to Pattaya“(orang-orang baik pergi ke surga, orang-orang jahat perginya ke Pattaya). Kota yang berjarak 100 kilometer dari Bangkok itu memang terkenal dengan dunia prostitusi, hampir satu juta turis mengunjungi kota tersebut setiap tahunnya, bahkan kota tersebut dikenal sebagai ibukota seks di dunia.
Banyak wisatawan, khususnya laki-laki tertarik ke tempat ini karena gemerlap dunia prostitusinya. Sebuah laporan pada kantor berita Mirror menyatakan bahwa Pattaya memiliki 27.000 PSK. Dengan jumlah yang begitu banyak, kota yang berada di pantai timur itu dikatakan sebagai versi modern kota sodom dan gomora.
Hambatan utama resort-resort di Pattaya dikenal sebagai distrik lampu merah terbesar di dunia, dipenuhi dengan klub seks dan go-go bar. Lampu-lampu nenon yang menjanjikan pertunjukan seks, penari pole dance, minuman beralkohol murahan dan banyak lainnya. Para pekerja seks kebanyakan merupakan wanita Thailandd, dengan modal wajah putih polesan bedak dan pakaian minin nan seksi mereke kemudian menawarkan jasa pijatnya kepada para turis barat yang lewat dihadapan mereka.
Prostitusi sebenarnya ilegal di Negara Gajah Putih tersebut, namun hukum banyak diabaikan. Hal ini dapat terbukti dengan semakin menjamurnya klub malam. Di kota Pattaya sendiri terdapat lebih dari 1000 bar dan panti pijat, serta berbagai macam bisnis pelacuran ilegal lainnya.
Perdagangan seks di kota Pattaya akan menghadapi masa depan yang tidak pasti. Pasalnya, tahun lalu Menteri Pariwisata wanita pertama di Thailand menyatakan akan membasmi wisata seks dan akan membuat negara itu menjadi tujuan wisata yang ramah untuk turis perempuan.
Polisi pun mulai melakukan pembasmian terhadap bisnis seks ilegal itu, pada hari valentine kemarin pihak kepolisian Thailand menggerebek sebuah rumah bordil, menangkap turis Inggris dengan seorang penari muda. Para oknum yang terlibat dalam perdagangan seks yang ilegal itu menyatakan bahwa wisata seks ini sesungguhnya menguntungkan negara, karena menarik jutaan turis yang tentunya akan membawa banyak uang cash.
Saat ini kabarnya polisi telah meningkatkan penggerebekan ke rumah-rumah bordil, hal ini dikarenakan adanya kekhawatiran terdapat pekerja seks yang masih di bawah umur serta terjadi perdagangan manusia.
The Human Help Network Foundation Thailand telah memperingatkan bahaya human traficking ini, terutama bagi anak-anak tunawisma yang sangat beresiko akan eksploitasi.
TAGS : Pattaya Prostitusi Thailand
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/13935/Pattaya-Ibu-Kota-Seks-Dunia/