Pansus Angket DPR Minta KPK Klarifikasi Temuan 5 Koper Dokumen
Gedung KPK RI (foto: Jurnas)
Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diharapkan hadir dalam rapat Pansus Angket DPR. Hal itu untuk memberikan klarifikasi atas temuan Pansus Angket DPR terkait sejumlah pelanggaran yang dilakukan oleh KPK.
Wakil Ketua KPK/” style=”text-decoration:none;color:red;”>Pansus Angket KPK Masinton Pasaribu mengatakan, sebelum menyampaikan kesimpulan dalam rapat paripurna DPR pada 28 Oktober nanti, Pansus Angket akan terlebih dahulu meminta klarifikasi kepada KPK.
“Tentu kami akan mengundang KPK untuk kami mintakan klarifikasi atas temuan ini, kami tentu berharap kehadiran KPK sebagai bentuk pertanggungjawaban ke DPR,” kata Masinton, saat jumpa pers, di Pressroom DPR, Jakarta, Senin (18/9).
Kehadiran KPK, kata Masinton, sangat dibutuhkan untuk memberikan klarifikasi perihal temuan KPK/” style=”text-decoration:none;color:red;”>Pansus Angket KPK sebanyak lima koper tersebut. Sehingga, publik akan lebih terbuka terhadap penegakan hukum yang dilakukan KPK selama ini.
“Dalam hal ini agar semuanya jelas, terang benderang dan tidak sepihak. Maka kehadiran KPK menjadi penting untuk memberikan konfirmasi dan klarifikasi di hadapan Pansus Angkat KPK,” tegasnya.
Namun, lanjut Masinton, jika institusi pimpinan Agus Rahardjo itu tidak dapat hadir, KPK/” style=”text-decoration:none;color:red;”>Pansus Angket KPK tetap akan menyampaikan kesimpulan dan melaporkan sejumlah fakta temuan dalam rapat paripurna nanti.
Menurutnya, hal itu sebagai bentuk pertanggungjawaban KPK/” style=”text-decoration:none;color:red;”>Pansus Angket KPK selama 60 masa kerja sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
“Dalam hal ini KPK seharusnya hadir. Pun jika KPK tidak hadir KPK hormati, tapi KPK juga hormati KPK/” style=”text-decoration:none;color:red;”>Pansus Angket KPK,” tegas politikus PDI Perjuangan itu.
TAGS : Pansus Angket KPK Revisi UU KPK KPK
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/21969/Pansus-Angket-DPR-Minta-KPK-Klarifikasi-Temuan-5-Koper-Dokumen/