China mengonfirmasi kasus kematian akibat virus corona di luar Kota Wuhan (Foto: science news)
Shanghai, Jurnas.com – Kasus virus corona baru (Covid-1) di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China diperkirakan akan berakhir pada pertengahan hingga akhir Maret, apabila tidak ada kasus baru selama 14 hari.
Demikian laporan media lokal, China Daily, pada Kamis (19/3) sebagaimana dikutip oleh Reuters.
Meski demikian, pengendalian penyakit yang ketat dan langkah-langkah pencegahan masih tetap diperlukan untuk mencegah kemungkinan adanya rebound, mengutip ahli epidemiologi Li Lanjuan.
Li adalah direktur Laboratorium Kunci Negara China untuk Diagnosis dan Perawatan Penyakit Menular.
“Jika tidak ada kasus baru dari virus korona telah dilaporkan selama 14 hari berturut-turut di Wuhan setelah kasus yang dilaporkan terakhir, kami percaya itu akan menjadi waktu karantina wilayah (lockwdown) dapat secara bertahap dicabut,” kata Li kepada China Daily.
Baca juga.. :
“Kami berharap kasus baru akan berhenti muncul pada pertengahan atau akhir Maret,” lanjut dia.
“Setelah karantina wilayah dilonggarkan, kami masih perlu secara ketat melakukan langkah-langkah rutin untuk mencegah dan mengendalikan virus untuk mencegah kemungkinan rebound dari wabah,” ujar Li.
Kota Wuhan, merupakan tempat pertama kali virus Covid-19 muncul, sebelum akhirnya menyebar ke seluruh dunia hingga hari ini.
Kota berpenduduk 11 juta orang itu telah dikarantina sejak Tahun Baru Imlek pada pertengahan Januari, dan tetap menjadi satu-satunya kota yang “berisiko tinggi” di provinsi itu.
Jumlah kematian akibat virus corona di Hubei mencapai 3.130 orang pada 18 Maret 2020, terhitung lebih dari sepertiga dari total 8.000 kematian di seluruh dunia.
Namun Wuhan melaporkan tidak ada kasus baru pada Rabu (18/3) kemarin untuk pertama kalinya sejak wabah. Sedangkan sebelumnya hanya ada satu hingga dua kasus per Senin dan Selasa.
TAGS : Virus Corona Kota Wuhan Covid-19
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/69175/Pandemi-Covid-19-di-Wuhan-Diprediksi-Usai-Akhir-Maret/