Jakarta – Anggota Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Emmy Hamidiyah mengatakan pertanian padi organik meningkatkan pendapatan mustahik dari kalangan petani Berau Kalimantan Timur.
Keunggulan padi organik dibandingkan dengan pertanian biasa di antaranya adalah, biaya operasional yang lebih rendah, hasil produksi padi lebih tinggi. Yakni, dari 4-5 ton/ha menjadi 7-8 ton/ha. Harga jual beras organik juga lebih tinggi, yaitu Rp 15 ribu/kg.
“Gagasan ini didukung oleh BI Provinsi Kaltim dengan memberikan dana pelatihan untuk 100 orang petani. Dinas Pertanian Kabupaten Berau mendukung dengan memberikan pendampingan dan penyuluhan,” ucap Emmy.
Dia menjelaskan, ini merupakan tindak lanjut dari program pemberdayaan petani yang sudah dilakukan Baznas Kabupaten Berau sejak tahun 2008. Program tersebut melibatkan puluhan petani dengan luas sawah 60 hektare.
“Program ini merupakan hasil kerja sama Baznas Kabupaten Berau dengan Bank Indonesia (BI) Kanwil Kalimantan Timur dan Dinas Pertanian Kabupaten Berau.
“Ke depan, Baznas Berau akan memberikan sapi kepada petani yang kandangnya disediakan oleh BI Provinsi Kalimantan Timur. Dengan pengembangan program ini, penghasilan petani diharapkan akan meningkat, selain dari hasil usaha padi juga dari hasil ternak sapinya,” kata Emmy.
TAGS : Berau Padi Organik Baznas
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/30250/Padi-Organik-Tingkatkan-Pendapatan-Petani-Miskin-di-Berau/