Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi (Foto: Majid Hagdoist)
Tehran – Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi mengumumkan bawah pertemuan komisi gabungan dari Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) akan berlangsung di Wina pada Jumat (25/5). Tujuan pertemuan tersebut untuk membahas keluarnya Amerika Serikat (AS) dari perjanjian nuklir multilateral.
Dikutip dari portal berita Iran, Tehran Time, pertemuan komisi tersebut atas permintaan Iran. Demikian menurut Araqchi di sela-sela pertemuan tertutup parlemen. Komisi gabungan yang dibentuk oleh enam kekuatan dunia, Iran dan Uni Eropa akan menangani sejumlah keluhan tentang implementasi kesepakatan nuklir.
“Pada Jumat, komisi gabungan akan diadakan atas permintaan Iran, dan tanpa AS, untuk membahas konsekuensi dari penarikan Amerika, dan bagaimana negara-negara yang tersisa dapat melanjutkan komitmen mereka terhadap kesepakatan itu,” jelas Araqchi.
Sejak Trump keluar dari pakta nuklir pada 8 Mei, Iran memastikan bahwa kepentingan ekonominya dilindungi, jika tidak akan melanjutkan aktivitas nuklir pada kecepatan yang lebih besar.
Menurut kesepakatan nuklir, Iran ditugasi untuk membatasi kegiatan nuklirnya sebagai ganti penghentian sanksi ekonomi dan keuangan. Kesepakatan itu ditandatangani pada Juli 2015 dan mulai berlaku pada Januari 2016.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini mengeluarkan pernyataan pada Jumat bahwa blok 28-negara bersatu untuk melindungi kesepakatan nuklir internasional.
Dalam konferensi pers di Teheran pada Sabtu, Komisaris Eropa untuk Energi dan Iklim Miguel Arias Canete mengatakan, “Kami telah mengirim pesan kepada teman-teman Iran, bahwa selama mereka berpegang pada perjanjian (nuklir), Eropa akan memenuhi komitmen mereka.”
Canete mencoba meyakinkan Iran bahwa Uni Eropa tetap berkomitmen untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir setelah penarikan AS.
TAGS : Iran Amerika Serikat Eropa Wina
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/34785/Negara-Gabungan-Bahas-Keluarnya-AS-dari-Kesepakatan-Nuklir/