Calon Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in (Foto: Reuters)
Seoul – Keinginan Korea Utara berunding dengan tetangga Koreanya tampaknya tidak akan mengurangi tumpukan sanksi terhadap program rudal dan Nuklirnya. Hal itu disampaiakan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, pada Rabu (10/1).
Ia mengatakan, tidak berencana untuk mengurangi sanksi atas Korea Utara, kecuali Pyongyang memutuskan untuk menghentikan program rudal dan nuklirnya.
Dalam konferensi pers pertama tahun 2018, Moon mengklarifikasi sikapnya atas Korea Utara, yaitu sehari setelah perundingan resmi pertama Korea dalam dua tahun terakhir digelar.
Salah satu hasil pertemuan pejabat kementerian di zona demiliterisasi adalah, Korea Utara akan mengirimkan atlet dan delegasi lainnya ke Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan pada Februari.
“Kini perundingan dengan Korea Utara sudah dimulai. Namun karena masalah nuklir Korea Utara belum terselesaikan, Korea Selatan akan terus mendukung tekanan dan sanksi yang diberikan masyarakat internasional,” kata Moon, dilansir dari Yonhap.
Moon menambahkan, memperbaiki hubungan antar-Korea tergantung pada kesediaan Korea Utara untuk menghentikan program senjata nuklirnya. Uji coba keenam yang dilakukan Pyongyang tahun lalu dan serangkaian peluncuran rudal telah menghasilkan sanksi global yang berat.
Moon juga mengapresiasi Amerika Serikat, karena perundingan kemarin dapat terwujud berkat tekanan Washington atas Pyongyang. Seoul dan Washington juga telah sepakat untuk menunda latihan militer gabungan hingga Paralimpiade Musim Dingin berakhir.
Senada dengan itu, Washington akan memastikan bahwa partisipasi Korea Utara di Olimpiade Musim Dingin tidak akan melanggar sanksi yang diberlakukan oleh Dewan Keamanan PBB terhadap program rudal nuklir dan balistik Korea Utara.
TAGS : Korea Utara Korea Selatan Nuklir
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/27609/Moon-Jae-in-Ogah-Penuhi-Permintaan-Korut/