Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meluncurkan kapal berbahan dasar bambu laminasi pertama di dunia milik Institut Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) pada Senin (2/7) kemarin, di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, Surabaya.
Susi mengatakan, dari dahulu bambu memang sudah digunakan oleh orang-orang untuk membuat segala keperluan, mulai dari rumah hingga peralatan rumah. Ia meyakini bambu juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi jika diinovasikan.
Ia juga menyampaikan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, tugasnya adalah memastikan kedaulatan laut dan membangun dunia perikanan di Indonesia, khususnya masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan.
“Kapal ikan harus buatan Indonesia dan yang menangkap ikan juga harus dari Indonesia, tidak boleh tidak,” tegasnya lewat siaran pers pada Selasa (3/7).
Susi berjanji akan membantu sertifikasi Kapal Baito Deling jika sudah siap nantinya akan diproduksi secara masal. Untuk kapal bambu buatan ITS ini sendiri, ia berharap agar dapat diselesaikan menjadi produk jadi agar segera dapat dipergunakan oleh para nelayan.
“Sebuah pilihan di tengah mahalnya kapal berbahan baku kayu dari nelayan,” jelasnya.
Sementara Dr Ir Heri Supomo MSc sebagai inventor dan Ketua Tim Baito Deling Research menjelaskan, kelangsungan industri kecil menengah (IKM) galangan kapal berbahan kayu menjadi tidak menentu akibat tingginya harga jual kayu di pasaran.
Hal ini disebabkan oleh penebangan liar yang tidak diiringi reboisasi dan berimbas pada meroketnya harga kapal kayu di Indonesia. Menyikapi hal tersebut, melalui penelitian yang berlangsung sejak tahun 2012 ia menghadirkan sebuah terobosan baru penggunaan material bambu pada kapal tangkap ikan Baito Deling 001.
“Kapal ini mampu menekan biaya hingga 60 persen, menjadikan bambu sebagai material alternatif masa depan,” ujar dosen Teknik Perkapalan itu.
Dia menambahkan, bambu memiliki banyak keunggulan seperti potensinya yang melimpah, lebih murah, kekuatan tarik dan tekuk lebih besar dari kayu, masa panen sepuluh kali lebih cepat dibandingkan kayu.
Penggunaan bambu petung dan bambu ori dipilih karena nilai kuat tarik dan tekuk sebesar 180 MPa dan 84 MPa serta renggangan mencapai 8,93 persen, di mana lebih baik daripada kayu jati.
“Semakin terkena air laut bambu itu akan semakin kuat,” tambah pria yang produknya kini dilirik investor wisata itu.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScES PhD mengungkapkan rasa bangganya atas peluncuran kapal yang sudah memiliki dua hak paten dan mendapat dukungan dari banyak institusi pemerintahan ini. Salah satunya dari PT Pembangkit Jawa Bali (PJB), Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan beberapa pemerintah daerah di Indonesia.
TAGS : ITS Kapal Bambu Menteri KKP Susi Pudjiastuti
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/37080/Menteri-Susi-Luncurkan-Kapal-Bambu-Pertama-di-Dunia-Milik-ITS/