Facebook Inc
San Francisco-Facebook Inc angkat bicara menanggapi tuduhan ilmiah dari para peneliti bahwa media sosial bisa mengubah prilaku dan emosi. Penelitian ini, menurut Facebook,tidak menyeluruh dan cenderung melebih-lebihkan bahaya media sosial.
Facebook melalui unggahan di blok, Jumat (15/12/2017) lalu menyatakan media sosial dapat berfungsi positif jika digunakan secara aktif, misalnya mengirim pesan, daripada tindakan pasif seperti hanya melihat-lihat unggahan orang lain.
Facebook sudah mengetahui ada riset menarik mengenai efek buruk media sosial. Hanya saja, menurut perusahaan tersebut, studi itu “tidak menyeluruh” dan melebih-lebihkan bahaya media sosial.
“Kami melibatkan psikolog sosial, ilmuwan sosial dan sosiolog, kami juga berkolaborasi dengan akademisi terbaik untuk memahami kesejahteraan dan berusaha membuat Facebook menjadi tempat berkontribusi hal-hal positif,” demikian bunyi unggahan yang ditulis oleh Direktur Riset Facebook, David Ginsberg dan peneliti Moira Burke.
Mantan pejabat Facebook, Chamath Palihapitiya, beberapa waktu lalu berpendapat “menghancurkan fungsi masyarakat”. Menanggapi komentar tersebut, Facebook menyatakan Palihapitiya sudah tidak bersama mereka selama enam tahun dan tidak memahami perbaikan yang mereka lakukan.
Palihapitiya kemudian mengubah pendapatnya, menyatakan layanan tersebut “untuk kebaikan di dunia”.
Media sosial Facebook, Instagram, Twitter, Snapchat dan YouTube dituduh membuat penggunanaya ketagihan dan meningkatkan perilaku anti-sosial.
Studi di Amerika Serikat pada Maret lalu menyatakan penggunaan media sosial dua jam sehari berkaitan dengan perasaan isolasi sosial.
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/26471/Medsos-Dituduh-Ubah-Prilaku-Facebook-Angkat-Bicara/