Lambang McDonald (foto: Guardian)
New York – Sejumlah karyawan McDonald di 10 kota Amerika Serikat (AS) menggelar mogok kerja pada Selasa (18/9), sebagai bentuk protes terhadap gagalnya perusahaan makanan cepat saji tersebut mengatasi pelecehan seksual di tempat kerja.
Koordinator aksi mengatakan, pemogokan itu bertujuan mendorong perusahaan mengambil tindakan serius terhadap insiden meraba-raba, komentar cabul, hingga segala macam hal yang menjurus pada seks.
Dilansir dari AFP, protes ini merupakan bagian dari kampanye #MeToo, yang rentan menimpa kaum pekerja, termasuk mereka yang diupah rendah.
“Ketika Anda merasa bahwa mata pencaharian Anda terancam, dan Anda mereka seperti tidak dapat pulang membawa gaji, itu benar-benar menakutkan,” ujar salah satu pekerja restoran di McDonald Chicago, Ali Baker.
Puluhan karyawan perusahaan tampak memegang spanduk bertuliskan `MeToo`, menyanyikan lagu-lagu, dan menceritakan pengalaman mereka saat menjadi korban pelecehan seksual.
“Saya berdiri di sini untuk perubahan,” kata karyawan lainnya yang menyebut manajer perusahaan kerap mengganggu karyawan.
Selain di Chicago, protes serupa juga terjadi di sembilan kota lainnya, termasuk Kansas City, Saint Louis, Missouri, Durham, Los Angeles, dan North Carolina.
TAGS : McDonald Pelecehan Seksual
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/40991/McDonald-Gagal-Selesaikan-Kasus-Pelecehan-Seksual/